Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setop Polemik Larangan Penggunaan Cadar Bagi ASN! Lakukan Kajian Budaya

Polemik soal wacana pelarangan cadar hingga cara berpakaian aparatur sipil negara atau ASN harus segera dihentikan karena butuh kajian mendalam sebelum menjadi keputusan.
Ilustrasi/Istimewa
Ilustrasi/Istimewa

Bisnis.com, BANDUNG - Polemik soal wacana pelarangan cadar hingga cara berpakaian aparatur sipil negara atau ASN harus segera dihentikan karena butuh kajian mendalam sebelum menjadi keputusan.

Anggota DPR RI Dedi Mulyadi mengatakan pemerintah jangan hanya lantang mengeluarkan wacana larangan namun tidak disertai solusi yang konkret. “Jangan hanya melarang. Harus ada kajian budaya lebih dulu karena ini menyangkut persoalan private,” kata Dedi, Jumat (1/11/2019).

Menurut Dedi jika wacana ini hanya dilandasi perspektif politis, nihil kebudayaan, pemerintah bisa dituding tengah melancarkan dendam politik.

“Saya takutnya ini nantinya jadi perlawanan politis. Sementara kalau landasannya budaya, kita bisa memberikan gambaran seperti apa riilnya berbusana yang mencirikan Indonesia,” tutur mantan Bupati Purwakarta ini.

Dedi mengatakan pertarungan soal budaya Arab dan Barat nyaris melupakan bahwa Indonesia kaya akan ragam busana tradisional.

“Kalau sekarang itu budaya Arab ini budaya Barat, lalu seperti apa budaya Pancasila? Busana Pancasila? Pemerintah lupa bahwa identitas kebudayaan kita di daerah sudah lama tidak dihiraukan sebagai identitas yang mencerminkan ke-bhineka-an,” tegas Dedi.

Dedi menilai karena wacana ini akan diterapkan pada aparatur sipil negara (ASN) maka Mendagri dan Menpan RB harus segera membuat regulasi  dan petunjuk pelaksanaan yang merepresentasikan kekuatan dan identitas budaya Nusantara.

“Tapi Juklak ini harus berdasarkan perspektif budaya masing-masing daerah, jadi identitas budaya daerah bisa menjadi antitesa soal polemik budaya Arab dan Barat. Ini momentumnya setelah sekian lama ciri khas budaya kita tergerus,” papar Dedi.

Dedi menunjuk soal polemik celana cingkrang yang dituding budaya Arab, padahal dalam budaya Sunda celana cingkrang itu bagian dari Pangsi, busana tradisional pria sunda.

“Upacara bendera saja masih pakai seragam warisan Belanda, kita sudah lama tidak sadar memperbaiki diri. Sudah lama meninggalkan budaya. Jadinya wacana yang dilempar menjadi isu politis yang melelahkan,” pungkas Dedi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper