Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengawas HAM Eropa : Kehidupan Pencari Suaka di Yunani “Mengerikan”

Sekitar 34.000 pencari suaka dan pengungsi saat ini ditahan di sejumlah kamp di Pulau Aegea dekat Turki.
 Imigran Suriah berjalan di Makedonia dekat perbatasan Yunani, Rabu (17/6/15). /Reuters
Imigran Suriah berjalan di Makedonia dekat perbatasan Yunani, Rabu (17/6/15). /Reuters

Bisnis.com, ATHENA — Pengawas HAM Eropa pada Kamis (31/10/2019) mengecam kondisi kehidupan "mengerikan" ribuan pencari suaka di kamp Yunani yang penuh sesak.

Para pencari suaka itu juga disebutkan harus menunggu berjam-jam untuk mendapatkan makanan makanan serta menggunakan toilet, juga kesulitan akses pada obat-obatan.

Komisioner HAM Majelis Eropa Dunja Mijatovic mengatakan bahwa dirinya a menyaksikan orang-orang mengantre makanan atau menunggu kamar mandi selama 3 jam di kamp pengungsi, yang didirikan bagi para pencari suaka di dua pulau Yunani.

"Orang-orang yang saya temui hidup dalam kondisi yang mengerikan dan dalam kesulitan," katanya saat acara jumpa pers seperti dikutip dari Reuters.

Mijatovic mengatakan bahwa para migran masih berjuang menghadapi keadaan di kamp pengungsian yang penuh sesak, tempat tinggal yang kurang, kondisi jorok, dan akses pelayanan medis yang di bawah standar.

Yunani sedang berjuang keras melawan arus migran dan pengungsi yang datang sejak 2015, ketika lebih dari satu juta orang dari Turki menyeberang masuk ke Eropa melalui Yunani.

Sekitar 34.000 pencari suaka dan pengungsi saat ini ditahan di sejumlah kamp di Pulau Aegea dekat Turki.

Meskipun pemerintah konservatif mulai memindahkan lebih banyak orang ke daratan, jumlah migran yang pergi dan yang datang sama saja.

"Saya melihat anak-anak dengan penyakit kulit yang tidak diobati. Saya mendengar tidak adanya obat-obatan yang tersedia bagi orang-orang ini. Tidak ada akses untuk kesehatan, tidak ada akses yang layak untuk kesehatan, dan banyak hal lainnya yang benar-benar mengejutkan Eropa dalam abad ke-21," kata Mijatovic.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Zufrizal
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper