Apa itu UNHCR? Ini Tugas hingga Perannya di Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) adalah sebuah organisasi internasional yang beroperasi di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bertujuan untuk melindungi, memberikan bantuan, serta menangani orang-orang yang terpaksa meninggalkan rumah mereka karena konflik dan diskriminasi.

Sejak didirikan pada tanggal 14 Desember 1950, setelah berakhirnya Perang Dunia II, UNHCR telah berupaya keras dalam menjalankan misinya.

Lantas apa itu UNHCR?

UNHCR adalah singkatan dari United Nations High Commissioner for Refugees, atau Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi. Ini adalah sebuah lembaga PBB yang bertanggung jawab untuk melindungi dan memberikan bantuan kepada orang-orang yang terpaksa meninggalkan rumah mereka karena konflik, penganiayaan, perang, atau pelanggaran hak asasi manusia di negara mereka sendiri.

UNHCR didirikan pada tahun 1950 setelah Perang Dunia II dan bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada para pengungsi, mencari solusi jangka panjang bagi mereka, dan berkontribusi pada pembangunan perdamaian dan stabilitas di wilayah yang terkena dampak pengungsian.

Dalam menjalankan tugasnya, UNHCR bekerja di lebih dari 135 negara, memberikan bantuan esensial seperti tempat tinggal, makanan, air, perawatan medis, dan perlindungan bagi mereka yang terpaksa mengungsi.

Organisasi ini juga berupaya memperjuangkan hak-hak pengungsi, mengadvokasi perlindungan hukum, dan mendukung pemulangan sukarela bagi mereka yang ingin kembali ke negara asalnya.

Visi dan Tugas UNHCR

Visi utama UNHCR adalah menciptakan dunia yang memberikan kesempatan bagi setiap orang yang terpaksa mengungsi untuk membangun masa depan yang lebih baik. Untuk mewujudkan visi ini, UNHCR memosisikan pengungsi dan komunitas terdampak sebagai mitra utama dalam setiap langkah yang diambil.

Dalam menjalankan tugasnya, UNHCR bekerja di lebih dari 135 negara dengan fokus utama memperjuangkan hak-hak mereka yang mengungsi, membantu mereka menemukan tempat yang aman untuk membangun kembali kehidupan, serta menjalin kerja sama dengan negara-negara untuk memperbaiki undang-undang dan kebijakan terkait pengungsi dan pencari suaka guna memastikan hak asasi manusia mereka terlindungi dengan baik.

Fokus UNHCR dalam Menangani Pengungsi

UNHCR menetapkan fokus utama dalam menangani beberapa kelompok yang menjadi perhatian utamanya:

1. Pencari Suaka

Pencari suaka adalah individu atau kelompok yang meninggalkan negara asalnya dan meminta perlindungan di negara lain, namun klaim mereka belum diproses. UNHCR memberikan perlindungan, bantuan, dan advokasi hak mereka untuk mencari tempat aman.

2. Pengungsi

Pengungsi adalah individu atau kelompok yang melarikan diri dari negara asalnya karena konflik, penganiayaan, dan pelanggaran hak asasi manusia. UNHCR menyediakan dukungan untuk menyelamatkan nyawa, melindungi hak asasi mereka, dan mencari solusi jangka panjang untuk memberikan tempat yang aman bagi masa depan yang lebih baik.

3. Pengungsi Internal

Internally Displaced People (IDP) adalah mereka yang terpaksa meninggalkan rumahnya tetapi tetap berada di negara mereka sendiri. UNHCR berupaya melindungi dan mengadvokasi para pengungsi, memberikan tempat berlindung, dan memberikan bantuan untuk menyelamatkan nyawa mereka.

4. Orang tanpa Kewarganegaraan

UNHCR melindungi mereka yang tidak memiliki kewarganegaraan. Mereka seringkali mengalami kesulitan layanan publik lainnya dan terkadang tidak memiliki hak-hak dasar.

5. Pengungsi Kembali ke Rumah

Jika negara asal mereka sudah aman, UNHCR membantu pengungsi yang ingin kembali dengan aman, memberikan dukungan agar mereka dapat memulai kembali kehidupan mereka.

Sejarah UNHCR di Indonesia

Mengutip dari laman UNHCR, UNHCR telah aktif di Indonesia sejak 1979, ketika Pemerintah Indonesia meminta bantuan untuk mendirikan kamp pengungsian di Pulau Galang. Lebih dari 170.000 pengungsi yang melarikan diri dari konflik di Asia Tenggara diterima dan ditampung di sana.

Adopsi Rencana Aksi Komprehensif (The Comprehensive Plan of Action/CPA) pada 14 Juni 1989 oleh Negara Pihak Konferensi Internasional tentang Pengungsi Indo-Cina memberikan UNHCR tanggung jawab khusus dalam menangani kedatangan pengungsi Indo-Cina serta pencarian solusi permanen bagi mereka.

Meskipun kamp pengungsian Galang ditutup pada tahun 1996, UNHCR terus memberikan bantuan kepada Pemerintah Indonesia untuk memenuhi kebutuhan perlindungan internasional bagi pengungsi.

Kini, hampir 60 staf UNHCR berkarya di kantor pusat Jakarta dan empat lokasi lainnya di Indonesia, yaitu Medan, Pekanbaru, Tanjung Pinang, dan Makassar.

Peran UNHCR di Indonesia untuk Rohingya

Mengutip dari laman UNHCR, berikut ini beberapa peran UNHCR untuk Rohingya di Indonesia:

UNHCR berperan dalam melindungi hak-hak dasar pengungsi Rohingya di Indonesia sesuai dengan hukum internasional. Mereka memastikan pengungsi diberikan perlindungan, termasuk akses terhadap kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, tempat tinggal, dan layanan kesehatan.
UNHCR bekerja sama dengan pemerintah dan mitra lainnya untuk koordinasi bantuan humaniter dan pengelolaan krisis bagi pengungsi Rohingya. Mereka berupaya memastikan kebutuhan dasar pengungsi terpenuhi dan mengkoordinasikan upaya-upaya bantuan bersama dengan pihak berwenang serta mitra kerja lainnya.
UNHCR melakukan advokasi tentang hak-hak pengungsi Rohingya di Indonesia dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang keadaan yang dihadapi oleh pengungsi tersebut. Mereka juga memastikan pengungsi mengikuti hukum dan adat istiadat setempat.
UNHCR bekerja secara kolaboratif dengan pihak berwenang, donor, mitra kerja, dan pemangku kepentingan lainnya untuk menemukan solusi jangka panjang bagi pengungsi Rohingya di Indonesia. Mereka juga mendukung masyarakat setempat yang menampung pengungsi melalui aktivitas penguatan masyarakat.
UNHCR berperan dalam memastikan bahwa pengungsi Rohingya di Indonesia dapat hidup dengan bermartabat selama mereka tinggal di sana, sambil terus berupaya mencari solusi jangka panjang bagi mereka.