Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPR AS Terbelah soal Rencana Pemakzulan Trump

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS yang terbelah dalam dalam upaya untuk memakzulkan Presiden Donald Trump, kemarin mengambil langkah penting dalam investigasi yang dipimpin Partai Demokrat terkait upaya Trump meminta Ukraina menyelidiki bisnis pesaing politiknya, Joe Biden.
Ketua DPR AS Nancy Pelosi (tengah)./Twitter @realDonaldTrump
Ketua DPR AS Nancy Pelosi (tengah)./Twitter @realDonaldTrump

Bisnis.com, JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS yang terbelah dalam dalam upaya untuk memakzulkan Presiden Donald Trump, kemarin mengambil langkah penting dalam investigasi yang dipimpin Partai Demokrat terkait upaya Trump meminta Ukraina menyelidiki bisnis pesaing politiknya, Joe Biden.

Dalam sebuah uji formal pertama terkait dukungan untuk penyelidikan pemakzulan, hampir seluruh anggota DPR memberikan dukungan sesuai garis kebijakan partai DPR yang dikuasai Partai Demokrat untuk memajukan penyelidikan tersebut ke tingkat Kongres.

Dengan demikian, peluang pemungutan suara dibuka   untuk maju ke sidang pemakzulan di Kongres dalam dalam beberapa minggu mendatang.

Langkah itu menandakan pertempuran sengit ke depan saat Amerika Serikat menuju tahun pemilihan presiden.

Kalangan Demokrat yang menuduh Trump menyalahgunakan jabatannya dan membahayakan keamanan nasional demi keuntungan politik pribadi, hampir dengan suara bulat menyetujui tahapan tersebut. Akan tetapi tidak mendapatkan dukungan satu pun suara Republik.

"Ini hari yang menyedihkan. Tidak ada yang datang ke Kongres untuk memakzulkan presiden,” kata Ketua DPR Nancy Pelosi seperti dikutip Reuters, Jumat (1/11/2019). 

Audiensi publik yang disiarkan televisi dengan menampilkan pejabat AS memberikan kesaksian di Kongres tentang dugaan kesalahan Trump, dapat mengesampingkan masalah lain seperti isu ekonomi dan imigrasi. Pasalnya, para pemilih mengalihkan pikiran mereka ke pemilihan presiden pada November 2020.

Akan tetapi, beberapa pendukungnya justru mengatakan upaya pemakzulan benar-benar dapat meningkatkan peluang keterpilihan Trump kembali. Alasannya, basis pemilih Trump ada di pedesaan, sedangkan pesaingnya dapat dukungan di Washington.

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper