Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta Kementerian Pertahanan tidak mengimpor produk sektor pertahanan, tetapi lebih memprioritaskan belanja produk industri strategis domestik.
Pernyataan itu disampaikan oleh Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (31/10/2019) dapat rapat terbatas membahas penyampaian program dan kegiatan di bidang politik, hukum dan keamanan.
Jokowi mengatakan pemerintah harus memanfaatkan belanja di bidang pertahanan untuk memacu industrialisasi industri strategis di dalam negeri serta memenuhi kekuatan pokok minimum (minimum essential force).
"Sedapat mungkin jangan sampai kita impor semuanya tetapi harus di anggaran yang ada harus dimanfaatkan untuk pengembangan industri strategis dari hulu sampai ke hilir," kata Jokowi.
Menurutnya, kerjasama BUMN dan swasta harus terus dilakukan. Jokowi berharap Indonesia bisa mengekspor produk industri strategis.
Seperti diketahui, rapat terbatas itu diikuti oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono dan menteri-menteri yang berada di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan.
Ini adalah rapat terbatas perdana yang diikuti oleh Prabowo setelah dirinya dilantik sebagai Menteri Pertahanan pada 23 Oktober 2019. Prabowo adalah rival politik Jokowi di Pemilihan Presiden 2019.