Bisnis.com, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan status penanganan bencana gempa Maluku memasuki masa transisi menuju pemulihan.
Agus Wibowo, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, menyebutkan pemerintah daerah pada wilayah terdampak telah membuat surat keputusan mengenai bentuk kerusakan di wilayah masing. Dalam surat keputusan itu tercantum jumlah rumah warga yang rusak berdasarkan kategori rusak ringan, rusak sedang, dan rusak berat.
"Selanjutnya data antara Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan dinas terkait akan disamakan berdasarkan by name by address dari kerusakan rumah," kata Agus dalam keterangan tertulisnya, Minggu (27/10/2019).
Menurutnya, setiap jenis kerusakan akan menerima bantuan berbeda-beda untuk pemulihannya. Bagi rumah yang rusak berat akan menerima bantuan stimulan sebesar Rp50 juta, Rp25 juta rusak sedang, dan 10 juta rusak ringan.
"BPBD [Badan Penanggulangan Bencana Daerah], Dinas PKP [Perumahan dan Kawasan Permukiman], dan BNPB juga telah menyepakati pola penanganan dan jenis rumah tahan gempa yang akan dibangun," tuturnya.
Pola penanganan yang digunakan adalah swadaya didampingi fasilitator untuk membangun rumah tahan gempa bagi warga rumah rusak berat. Pemda juga telah menyusun rencana aksi perbaikan rumah, fasum, dan fasos. "Targetnya pada Februari [2020] seluruh proses perbaikan selesai," kata Agus.
Agus menambahkan rencananya pada Senin (28/10/2019) Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan melakukan kunjungan kerja ke Ambon setelah bertolak dari Papua Barat.
Presiden ingin memastikan penanganan setelah bencana gempa berlangsung dengan baik. Dalam kunjungan kerja presiden ini, Bupati Seram Bagian Barat (SBB) akan membawa raja-raja yang terdampak bencana untuk berbincang dengan Presiden.