Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2 Partai Inggris Minta Dukungan UE untuk Percepat Pemilu

Uni Eropa (UE) telah memberikan persetujuan untuk menunda Brexit, tapi belum menentukan tanggal baru.
Pengunjuk rasa anti Brexit melambaikan bendera Uni Eropa di luar Gedung Parlemen Inggris di London, Inggris, Selasa (13/11/2018)./Reuters-Toby Melville
Pengunjuk rasa anti Brexit melambaikan bendera Uni Eropa di luar Gedung Parlemen Inggris di London, Inggris, Selasa (13/11/2018)./Reuters-Toby Melville

Bisnis.com, JAKARTA -- Dua partai politik kecil di Inggris berkoalisi untuk mencoba mempercepat Pemilu. 
 
Dalam surat kepada Presiden Dewan Eropa Donald Tusk, Partai Nasional Skotlandia (Scottish National Party/SNP) dan Partai Liberal Demokrat meminta Tusk untuk menyetujui penundaan Brexit hingga 31 Januari 2020. Penundaan ini akan memberikan waktu untuk melaksanakan Pemilu pada 9 Desember 2019.
 
Reuters melansir Minggu (27/10/2019), Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson telah mengusulkan digelarnya Pemilu pada 12 Desember 2019. Untuk itu, dia memerlukan 650 suara dukungan dari Parlemen Inggris dalam voting pada Senin (28/10).
 
Sebagian bagian dari usulan Johnson, Parlemen akan memiliki lebih banyak waktu untuk berdebat dan meloloskan proposal Brexit-nya jika usulan Pemilu disetujui.
 
Sebagian besar partai oposisi, termasuk SNP dan Liberal Demokrat telah menentang usulan tersebut. Namun, kedua partai itu telah mengindikasikan bisa saja mendukung Pemilu sesuai usulan Johnson jika proposalnya diajukan terpisah dengan Brexit.
 
"Kami meyakini ini adalah satu-satunya solusi dari kebuntuan Parlemen dan akan memungkinkan Inggris dan Uni Eropa (UE) untuk maju, apapun bentuknya," tutur kedua partai itu.
 
Adapun partai oposisi utama, Partai Buruh, sudah menyatakan akan mendukung Pemilu jika potensi no deal Brexit tak ada lagi. Tetapi, partai ini juga terpecah di internal.
 
Inggris dijadwalkan meninggalkan UE pada 31 Oktober 2019. Namun, Parlemen telah meloloskan UU yang akan mengamankan penundaan Brexit demi mencegah Inggris keluar tanpa perjanjian apapun.
 
Pada Jumat (25/10), UE sepakat untuk memberikan perpanjangan deadline Brexit tapi tidak menentukan tanggal baru. Hal ini memberikan waktu bagi Parlemen Inggris untuk mempertimbangkan usulan percepatan Pemilu dari Johnson.
 
"Ada kesepakatan bahwa diperlukan perpanjangan," terang pejabat UE usai pertemuan antara perwakilan UE dengan Inggris. 
 
Delegasi dari kedua pihak akan bertemu lagi di Brussel, Belgia pada Senin (28/10) atau Selasa (29/10).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper