Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Imbas Demo di Hong Kong, Cathay Pacific Pangkas Proyeksi Pendapatan

Cathay Pacific Airways Ltd. memangkas proyeksi pendapatannya setelah jumlah penumpang turun untuk bulan kedua di tengah aksi protes yang menganggu pariwisata dan bisnis di Hong Kong.
Cathay Pacific. /Wikipedia
Cathay Pacific. /Wikipedia

Bisnis.com, JAKARTA - Cathay Pacific Airways Ltd. memangkas proyeksi pendapatannya setelah jumlah penumpang turun untuk bulan kedua di tengah aksi protes yang menganggu pariwisata dan bisnis di Hong Kong.

Dalam pernyataan perusahaan, Cathay memperkirakan kinerja keuangan pada semester kedua akan menjadi lebih rendah dari semester sebelumnya.

Cathay juga melaporkan penurunan berturut-turut untuk kedua kalinya dalam jumlah penumpang yang diangkut dan memberi sinyal bahwa akan ada penurunan signifikan terhadap pemesanan inbound untuk sisa tahun ini, terutama dari China dan pasar Asia lainnya.

"Kami memperkirakan bahwa sisa tahun 2019 akan tetap sangat menantang bagi maskapai ini," ujar Direktur Konsumen dan Komersial Cathay Ronald Lam dalam pernyataannya, dikutip melalui Bloomberg, Jumat (18/10).

Menurut Lam, pasar daratan China mengalami tekanan yang paling berat. Kompetisi yang ketat bersamaan dengan meningkatnya ketergantungan terhadap penumpang transit dalam jangka pendek terus memberikan tekanan pada imbal hasil bisnis.

Pernyataan ini menggarisbawahi kemunduran yang kembali terjadi untuk maskapai yang diterpa dampak negatif aksi protes di Hong Kong.

Sebelumnya, regulator China membatasi operasional Cathay setelah diketahui beberapa karyawan ikut ambil bagian dalam aksi protes di Hong Kong, yang diikuti dengan pemecatan.

Direktur Cathay memutuskan untuk mengundurkan diri di tengah kerusuhan yang melanda kota Hong Kong.

"Status quo Cathay telah berubah untuk selamanya sejak aksi protes dimulai. Pertanyaannya sekarang adalah apakah mereka dapat bertahan. China akan memberikan pesan yang sangat jelas," kata Shukor Yusof, pendiri perusahaan konsultan penerbangan Endau Analytics.

Keresahan di Hong Kong telah menyebabkan penurunan jumlah pengunjung, terutama dari daratan China, yang berkontribusi terhadap sebagian besar total wisatawan.

Wisatawan dari daratan China secara umum khawatir bahwa mereka akan menjadi sasaran dalam aksi protes yang diintrepretasikan oleh media nasional sebagai aksi yang didorong oleh ekstrimis yang kejam.

Aksi protes sempat menyebar ke kawasan bandara beberapa waktu lalu sehingga melumpuhkan operasional dan menyebabkan pembatalan ratusan penerbangan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper