Bisnis.com, JAKARTA - Presiden terpilih Joko Widodo diminta untuk memberikan porsi Menteri tidak hanya dari kalangan partai politik, tetapi juga dari kalangan professional pada Kabinet Kerja Jilid II nanti.
Chief Executive Officer (CEO) Alvara Research Center, Hasanuddin Ali mengungkapkan bahwa menteri dari kalangan professional dinilai lebih loyal dan kompeten dalam bekerja. Menurutnya, menteri dari professional bisa mendorong Jokowi untuk meningkatkan kepuasan publik pada Kabinet Kerja Jilid II.
"Dari survei terakhir yang kami lakukan, ada tiga menteri di era pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla periode 2014-2019 yang tingkat kepuasan publiknya tinggi yaitu Menteri KKP Susi Pudjiastuti, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani," tuturnya, Selasa (15/10/2019).
Dari survei yang dilakukan Alvara Research Center dengan metode pengambilan sampel memakai multi-stage random sampling, sebanyak 1.800 responden berusia 14-55 tahun yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia lebih banyak memilih menteri dari kalangan professional.
Sementara, dua menteri yang berada di lima besar lainnya, yakni Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
"Tingkat kepuasan tertinggi kinerja menteri diraih Menteri KKP Susi Pudjiastuti dengan nilai 91,95%," katanya.
Secara terpisah, Direktur Indostrategi Arif Nurul Imam menyebutkan menteri dari kalangan profesional akan lebih loyal kepada Jokowi dan berdedikasi tinggi terhadap tanggung jawabnya.
"Menteri dari kalangan profesional dia tidak punya loyalitas ganda antara parpol dan Presiden. Ia akan loyal ke Presiden saja," ujarnya.
Menurutnya, ada sejumlah kementerian yang harus digawangi oleh menteri dari kalangan profesional seperti di antaranya Kementerian ESDM, kemudian Kementerian Keuangan, Kemenkum HAM, Jaksa Agung, Mendikbud, Kementerian Kesehatan, serta Kementerian BUMN.
"Kelebihan menteri dari profesional jelas mereka lebih kompeten dan bebas dari kepentingan politik parpol sehingga akan bekerja maksimal untuk menjalankan visi Pak Jokowi," tuturnya.