Bisnis.com, JAKARTA – Saluran televisi China CCTV menyatakan akan menghentikan siaran pertandingan National Basketball Association (NBA). Langkah ini diambil di tengah meningkatnya kecaman terhadap liga basket Amerika Serikat tersebut.
NBA terperangkap dalam badai kontroversi dengan China setelah Daryl Morey, General Manager Houston Rockets, salah satu klub yang berlaga dalam NBA, mengekspresikan dukungannya untuk para pengunjuk rasa pro-demokrasi di Hong Kong.
Melalui Twitter pada Jumat (4/10/2019) malam waktu setempat, Morey membuat pesan dengan gambar bertuliskan “Fight for Freedom. Stand with Hong Kong”. Namun, tak lama kemudian, pesan itu dihapus.
Tapi nasi sudah menjadi bubur. Cuitan Morey dalam sekejap menyulut kemarahan dari para pendukung Pemerintah China sekaligus meruntuhkan pamor salah satu tim favorit masyarakat China ini.
Peristiwa tersebut pun menyeret jagad bola basket AS setelah Komisioner NBA Adam Silver membela hak Morey untuk kebebasan berekspresi.
Dalam sebuah unggahan melalui Weibo, CCTV menyatakan tidak akan menyiarkan pertandingan pra-musim NBA, dan tengah meninjau seluruh bentuk kerja sama dengan NBA.
Peristiwa itu sekaligus mengubah gambaran menyenangkan pekan promosi NBA di salah satu pasar terbesarnya tersebut menjadi bencana di muka publik.
Sejumlah selebritas dan penggemar mengatakan tidak akan menyaksikan pertandingan ekshibisi pekan ini di China, di mana bintang-bintang top seperti LeBron James dijadwalkan untuk bermain. Acara amal yang diadakan NBA di sebuah sekolah dasar di Shanghai bahkan dibatalkan.
Tak hanya itu, produsen pakaian olahraga asal China Li Ning Co. dan Shanghai Pudong Development Bank Credit Card Center telah menangguhkan kerja sama dengan Rockets. Forum olahraga Hupu pun memblokir semua berita, streaming, dan komentar terkait Rockets.
Kilas balik, CCTV-lah yang pertama kali mengangkat NBA di China pada 1987. Siarannya memperkenalkan jutaan warga China kepada bintang-bintang ternama asal AS seperti Magic Johnson pada saat ekonomi dan masyarakat Tiongkok masih tertutup dari dunia luar.
Kecintaan China terhadap NBA tumbuh sejak itu. Sebanyak 800 juta orang menonton programnya di berbagai platform setiap tahun.
Konglomerat China Tencent dilaporkan membayar US$1,5 miliar awal tahun ini untuk mendapatkan hak digital NBA selama lima tahun ke depan.
Rockets memiliki lebih banyak ikatan dengan China ketimbang kebanyakan tim lainnya di NBA. Yao Ming, yang dipandang merupakan pemain bola basket terbaik asal China, bermain untuk Rockets selama bertahun-tahun dan merupakan pemain pertama China yang masuk ke dalam Hall of Fame NBA.
Setelah menghapus pesan dukungannya di Twitter, Morey menuliskan bahwa ia tidak bermaksud menyinggung perasaan siapapun serta menyampaikan dukungan besar yang diberikan penggemar dan sponsor tim dari China.
“Saya berharap mereka yang kecewa, mengetahui bahwa bukan maksud saya untuk menyinggung mereka. Cuitan saya datang dari diri saya sendiri dan sama sekali tidak mewakili Rockets ataupun NBA,” tutur Morey.
2/ I have always appreciated the significant support our Chinese fans and sponsors have provided and I would hope that those who are upset will know that offending or misunderstanding them was not my intention. My tweets are my own and in no way represent the Rockets or the NBA.
— Daryl Morey (@dmorey) October 7, 2019
Sementara itu, pemilik Rockets, Tilman Fertitta, menegaskan bahwa tim ini bukanlah organisasi politik dan Morey tidak berbicara atas nama tim. Pihak NBA sendiri mengatakan menyesal dan berusaha membatasi dampak negatif dari pernyataan Morey.
“Kami sangat menghormati sejarah dan budaya China. Kami berharap olahraga dan NBA dapat digunakan sebagai kekuatan pemersatu untuk menjembatani perbedaan budaya dan menyatukan siapapun,” tutur NBA, dilansir dari Bloomberg.