Bisnis.com, JAKARTA — Senator Dewan Perwakilan Daerah Fadel Muhammad mengaku sudah tidak lagi mengincar posisi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat. Padahal sebelumnya dia mengaku siap ikut gelanggang.
Fadel mengatakan bahwa kini dia legawa melepas kursi ketua. Kini kandidat terkuat tinggal dua nama, yaitu Bambang Soesatyo dari Golkar dan Ahmad Muzani dari Gerindra.
“Kalau [saya] maju juga kalah, buat apa? Kita follow the winner saja,” katanya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (3/10/2019).
Fadel menjelaskan bahwa saat ini lobi-lobi terus dilakukan. Dengan 136 suara, diyakini DPD menjadi penentu. Oleh karena itu, Fadel yang menjadi Wakil Ketua MPR memiliki syarat kepada para calon ketua jika ingin diberikan suaranya.
“Jadi kita lagi negosiasi. Kita sudah bicara dengan Muzani beberapa hal. Kita masih alot,” jelasnya.
Tuntutan yang DPD minta jelas Fadel ada lima. Asal semua itu dipenuhi, para senator rela memberikan suara secara cuma-cuma kepada Bambang atau Muzani.
Pertama, DPD meminta keterlibatan dalam dana transfer daerah. Kedua DPD terlibat dalam mengatur dana desa.
“Kita minta DPD ikut mengatur dana insentif yang saya bikin di Komisi XI dulu, sekarang Rp15 triliun. Daerah mana yang bagus kita kasih anggaran atas prestasi pemerintahan daerah. Kalau bupati bagus, gubernur bagus, kita kasih duit tambahan lebih besar kita kasih esktra dana,” ucapnya.
Syarat keempat yaitu DPD meminta perbaikan undang-undang terkait dengan pemerintahan daerah, seperti Undang-Undang tentang Keuangan Daerah. Terakhir soal penguatan DPD dalam Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD.
“Cuma saya bilang itu masih panjang. Ini dulu yang lebih pokok. Adanya itu maka DPD punya gigi di daerah-daerah,” kata Fadel.