Bisnis.com, JAKARTA – Ribuan demonstran Hong Kong merencanakan aksi protes lebih lanjut pada Rabu (2/10/2019), sehari setelah insiden tertembaknya seorang demonstran dalam suatu bentrokan dengan pihak kepolisian.
Polisi Hong Kong dilaporkan menembak seorang remaja berusia 18 tahun di tengah aksi unjuk rasa besar-besaran yang berlangsung pada Selasa (1/10). Ini menjadi insiden pertama kali seorang demonstran terkena amunisi langsung dari pihak polisi.
Media setempat, Cable TV, kemudian mengabarkan bahwa peluru yang bersarang di dalam remaja itu telah dikeluarkan dalam suatu tindak operasi. Ia diperkirakan akan selamat meskipun masih dalam kondisi kritis.
Aksi protes besar-besaran untuk melawan cengkeraman Beijing berkobar di seluruh bagian kota pada Selasa (1/10), beberapa jam setelah Presiden China Xi Jinping mengawasi dimulainya perayaan 70 tahun pemerintahan Komunis di Negeri Tirai Bambu.
Aksi protes telah mendera pusat keuangan Asia tersebut sejak awal Juni. Berawal dari penolakan terhadap rancangan undang-undang (RUU) ekstradisi ke China, aksi ini berkembang menjadi penentangan atas cengkeraman pemerintah China.
Di media sosial, para demonstran menyerukan gangguan massal atas layanan kereta bawah tanah pada hari ini (Rabu, 2/10), sebagaimana diberitakan Bloomberg.
Baca Juga
Mereka juga berencana untuk berkumpul di sebuah gedung pengadilan di Kowloon Barat pada jam 9.30 pagi waktu setempat (pukul 10.30 WIB). Saat itu, 100 orang yang ditangkap pihak berwenang pada Minggu (29/9) diperkirakan akan muncul di muka.
Apple Daily mengabarkan bahwa sekitar 96 orang yang didakwa melakukan kerusuhan pada 29 September akan menjalani proses pengadilan. Menurut kepolisian Hong Kong, salah satu tuduhan penangkapan ini adalah kepemilikan senjata ilegal.
Kemudian pada pukul 1 siang waktu setempat nanti, aksi unjuk rasa direncanakan berlangsung di sejumlah lokasi di sekitar kota, termasuk pusat kota. Namun, besarnya partisipasi demonstran masih sulit terukur.
Sementara itu, dalam suatu konferensi pers yang dimulai tak lama sebelum tengah malam tadi di Hong Kong, komisaris polisi Stephen Lo mengatakan bahwa lebih dari 180 orang ditangkap karena pelanggaran termasuk kerusuhan selama protes pada Selasa (1/10).
“Sebanyak 25 petugas telah terluka. Ini adalah salah satu hari paling ganas dan kacau di Hong Kong,” ungkap Lo.