Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Masih Jadi Pasar Utama Wisatawan Global, India Mulai Tumbuh

China masih menjadi pasar sumber terbesar bagi pariwisata internasional secara global dengan perkiraan 150 juta perjalanan pada tahun 2018.
Terminal kapal pesiar di Pelabuhan Shanghai./globaltimes.cn
Terminal kapal pesiar di Pelabuhan Shanghai./globaltimes.cn

Bisnis.com, JAKARTA – China masih menjadi pasar sumber terbesar bagi pariwisata internasional secara global dengan perkiraan 150 juta perjalanan pada tahun 2018.

Menurut Departemen Kebudayaan dan Pariwisata China, jumlah tersebut meningkat 15 kali dibandingkan dengan jumlah perjalanan wisata warga China pada tahun 2000 dan belum ada tanda-tanda perlambatan pertumbuhan.

Bahkan pada 2025, jumlah wisatawan China diperkirakan akan mencapai 1 dari 7 pengunjung yang ada di 300 destinasi wisata terbesar dunia.

Meningkatnya jumlah wisatawan Tiongkok ini tak hanya berdampak bagi sektor perhotelan tetapi juga memiliki dampak langsung pada pertumbuhan ritel di destinasi-destinasi wisata, khususnya berkaitan dengan kebutuhan barang mewah.

Berdasarkan hasil survey terbaru dari Savills Research yang menggunakan data Euromonitor,  konsumen asal China merupakan salah satu konsumer terbesar untuk barang mewah, di mana sekitar 76% dari pengeluaran tersebut dilakukan di luar pasar domestik.

Barang mewah cenderung berfokus membuka gerai-gerai baru di kota-kota yang menarik bagi wisatawan Tiongkok.

Sebagai contoh, Lampung dan Bangkok memimpin dalam hal pembukaan toko barang mewah yang baru  pada tahun 2018. Adapun di London, jumlah pengunjung dari Tiongkok meningkat 69% selama dua tahun terakhir.

Namun, meskipun pariwisata China dapat mendorong pertumbuhan, pola perjalanannya dapat berubah dengan mudah sehubungan dengan perselisihan politik, seperti yang terlihat di Korea Selatan, Jepang dan AS.

Kebangkitan Pasar Wisata India

Seperti China, India juga semakin dipandang sebagai pasar sumber pertumbuhan masa depan secara global, berkat tingkat populasi yang mencapai 1,3 miliar serta jumlah kelas menengah yang tumbuh pesat.

Akan tetapi, Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO) meramalkan perjalanan keluar dari India hanya akan mencapai 50 juta pada tahun 2020. Jumlah itu dua kali lipat dari wisatawan outbound dari China pada 2017, tetapi sama dengan posisi China pada 10 tahun lalu.

Lintasan pariwisata India mungkin tertinggal dari lintasan China, tapi masih berpotensi menjadi pendorong bagi masa depan bagi permintaan perhotelan, baik secara regional maupun global.

Salah satu  pembeda wisatawan India dengan China, yakni negara dan kota tujuan wisata yang dinilai menarik. Sebagai contoh, Paris menjadi favorit bagi wisman asal China, sedangkan bagi wisatawan global asal India, kota London kemungkinan besar akan menjadi tujuan utama dinilai lebih menarik karena ikatan sejarah dengan Inggris serta bahasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ropesta Sitorus
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper