Bisnis.com, JAKARTA - Selain dikenal sebagai mantan anggota dari grup musik indie, Banda Neira, Ananda Badudu ternyata adalah mantan wartawan Tempo dan aktivis hak asasi manusia (HAM).
Ananda mengawali karirnya sebagai musisi pada tahun 2012 ketika bertemu dengan Rara Sekar, kakak dari Isyana Sarasvati saat tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Media Parahyangan (MP) di Universitas Katolik Parahyangan Bandung.
Nanda, panggilan akrab Ananda Badudu, adalah alumni jurusan Hubungan Internasional (HI) Unpar yang akhirnya memilih menjadi jurnalis koran harian Tempo karena talenta yang juga diturunkan oleh kakeknya, JS Badudu.
Nanda adalah cucu ke-7, ahli Bahasa Indonesia terkemuka di Indonesia, dan pernah memperoleh gelar Guru Besar dari Fakultas Sastra Universitas Padjajaran pada tahun 1985.
Dalam blog yang di https://dibandaneira.tumblr.com yang ditulis olehnya, Nanda bercerita kalau ia memang lebih suka menulis dengan bahasa baku, tidak seperti rekannya Rara yang memilih untuk menulis santai karena latar belakangnya tersebut.
Selain itu, pria yang hobi membaca buku tentang perjuangan dan pergerakan ini, menyebut dirinya hobi membuat kue. Bahkan, ia pernah menjajakan kuenya di salah satu toko kecil di Bandung.
Nanda dan Rara akhirnya memilih jalan lain dengan membubarkan grup musik Banda Neira pada tahun 2016. Ditambah, Nanda juga memutuskan untuk keluar dari media Tempo.
Baik Nanda dan Rara sendiri sampai saat ini masih aktif menjadi musisi, meski tidak tampil dalam satu kelompok.
Karena latar belakangnya yang juga jurnalis sekaligus aktivis, Nanda juga turut mengajak rekan musisi untuk menunjukkan sikap atas permasalahan bangsa melalui akun media sosialnya seperti Instagram dan Twitter.
Inisiatifnya menggalang dana digital melalui website kitabisa.com untuk alokasi kebutuhan logistik dan alat kesehatan mahasiswa untuk aksi demonstrasi pada Selasa (24/9/2019) membuat dirinya kini ditahan di Polda Metro Jaya sejak Jumat (27/9/2019) yang diketahui melalui cuitan twitternya.
Saya dijemput polda karena mentransfer sejumlah dana pada mahasiswa
— Ananda Badudu (@anandabadudu) September 26, 2019