Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Atiatul Muqtadir, Ketua BEM UGM, yang Jadi Trending Topic Twitter

Nada suaranya tidak menggebu-gebu, namun pilihan diksi Muhammad Atiatul Muqtadir terkesan tajam menghujam para elite pemerintahan saat berbicara pada Menteri Hukum dan HAM, Yassona Laoly dalam acara televisi Indonesia Lawyers Club (ILC) yang ditayangkan pada Selasa (24/9/2019) malam.
Muhammad Atiatul Muqtadir - Instagram @fathuurr_
Muhammad Atiatul Muqtadir - Instagram @fathuurr_

Bisnis.com, JAKARTA - Nada suaranya tidak menggebu-gebu, namun pilihan diksi Muhammad Atiatul Muqtadir terkesan tajam menghujam para elite pemerintahan saat berbicara pada Menteri Hukum dan HAM Yassona Laoly dalam acara televisi Indonesia Lawyers Club (ILC) yang ditayangkan pada Selasa (24/9/2019) malam. 

Beberapa kutipannya dalam acara tersebut bahkan dijadikan sebuah foto bertulisan yang diunggah dan sebarluaskan warganet di jejaring media sosial Twitter. 

Fathur, begitu sapaannya adalah mahasiswa angkatan 2015, Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Gadjah Mada yang kini adalah Presiden Mahasiswa BEM KM UGM 2019. 

 Pada tahun pertamanya mengecap pendidikan di salah satu universitas bonafide di Indonesia tersebut, Fathur pernah menjadi anggota Keluarga Mahasiswa Muslim FKG dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKG. 

Pengalaman itu ia teruskan hingga pada tahun kedua dia menjabat sebagai Ketua BEM FKG. Pada tahun yang sama pula, dia menjadi Senat FKG se-Indonesia dan mentor dentistry muslim tutorial FKG dikutip dari buluksumurugm.com. 

Bersama dengan BEM UGM yang berada di urutan ke-6, Atiatul Muqtadir juga terlihat berada di urutan ke-12 trending topic Twitter kawasan Indonesia pada pukul 09.05, Rabu (25/9/2019). 

Kutipannya mengenai penundaan Rancangan Undang-undang (RUU) kontroversial yang hanya ditunda bukan disahkan atau ditolak dianggap warganet paling menohok, sehingga paling banyak diunggah kembali oleh warganet. 

 

 Fathur pun menilai gerakan mahasiswa di berbagai daerah adalah kegiatan demonstrasi yang tidak biasa karena hal tersebut adalah bukti kegelisahan publik bahwasanya negara kita tidak baik-baik saja dan tidak dikelola dengan prinsip-prinsip yang demokratis. 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper