Bisnis.com, JAKARTA – Setelah menghilang dari kediamanannya pada Senin (23/9/2019) pagi, mantan CEO Danske Bank di Estonia, Aivar Rehe, akhirnya ditemukan tewas.
Rehe, yang terseret skandal pencucian uang senilai US$220 miliar sampai ia turun dari posisinya pada 2015, ditemukan pada Rabu (25/9/2019) setelah dilaporkan menghilang dari rumahnya di ibu kota Estonia, Tallin, dua hari lalu.
Hal tersebut dikonfirmasikan oleh juru bicara kepolisian Estonia Kristjan Lukk, tanpa memberikan perincian lebih lanjut.
Pihak kepolisian sebelumnya memperingatkan bahwa pria berusia 56 tahun itu, yang diketahui mengenakan pakaian olahraga hitam ketika menghilang, kemungkinan telah melakukan bunuh diri.
“Tindakan, situasi rumah tangga, dan informasi yang kami kumpulkan dari keluarganya, semuanya menunjukkan pada kemungkinan bunuh diri,” ujar Valdo Poder, kepala operasi Prefektur Polisi Utara, kepada ERR pada Selasa (24/9/2019) waktu setempat.
Media setempat ERR mengabarkan bahwa jasad Rehe ditemukan di halaman belakang rumahnya sendiri. Segala petunjuk di tempat kejadian menunjukkan tanda-tanda bunuh diri.
Kasus ini telah mendominasi media Estonia sejak Rehe menghilang. Dikenal sebagai gila kerja, ia bergabung dengan Danske Bank setahun sebelum pengambilalihan oleh Danske pada 2007.
Meski terseret, ia tidak menjadi tersangka dalam investigasi pencucian uang dan tidak termasuk di antara sekelompok bankir Estonia yang ditahan oleh polisi tahun lalu.
Dalam sebuah wawancara dengan media lokal pada bulan Maret, Rehe mengatakan bahwa sebagai CEO Danske Bank cabang Estonia, ia tentu saja merasa "bertanggung jawab". Namun ia juga mengatakan unit tersebut memiliki alur kerja yang "sangat normal setiap hari".
“Badan-badan yang kompeten di dalam dan di luar bank melakukan pekerjaan mereka semampu mereka,” katanya kepada Postimees.