Bisnis.com, JAKARTA - Kerusuhan di Wamena, Papua, menyebabkan jatuhnya korban jiwa baik dari warga pendatang maupun warga setempat.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan belasungkawa atas kerusuhan yang menyebabkan korban jiwa tersebut.
Hal ini disampaikan JK melalui pernyataan resmi di sela sidang umum PBB di New York, Amerika Serikat, Rabu (25/9/2019) waktu Indonesia.
"Semua korban [meninggal] di mana pun [di Indonesia] tentu kita merasa simpati dan belasungkawa. Apalagi yang terjadi di Wamena seperti yang diberitakan itu cukup banyak," kata JK.
JK menyebutkan korban yang meninggal berasal dari para pendatang maupun warga setempat.
"Pemerintah tentu menyampaikan duka cita yang dalam karena baik pendatang juga warga setempat ada yang meninggal," kata JK.
JK menyebutkan pemerintah melalui aparat akan terus menjaga keamanan. Para pihak yang bersalah sehingga menimbulkan korban jiwa akan dimintai pertanggungjawaban secara hukum.
"Pertama tentu langkah keamanan, kemudian langkah hukum siapa yang bersalah. [Kita] kondisikan keamanan baru langkah-langkah hukum, baru rekonsiliasi," katanya.
Pada Selasa (24/9/2019) Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal mengatakan jumlah korban meninggal akibat demonstrasi anarkis di Wamena bertambah menjadi 22 orang.
Jumlah tersebut dipastikan akan bertambah karena pencaharian di lokasi kebakaran masih dilakukan. Selain itu, beberapa korban yang dirawat di RSUD Wamena mengalami luka serius.
Pemulangan Korban ke Sumbar
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, melakukan penggalangan dana untuk membiayai kepulangan warganya yang menjadi korban kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua pada Senin (23/9).
"Penggalangan dana telah dimulai dari kemarin dan akan dilanjutkan hari ini, sasaran penggalangan dana ialah ASN dan para dermawan di Pesisir Selatan," kata Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni di Painan, Rabu (25/9/2019) seperti diberitakan Antara.
Hendrajoni mengatakan dari informasi yang didapatkannya sudah delapan orang warga setempat yang tewas pasca-kerusuhan di Wamena tersebut.
"Saya atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada seluruh masyarakat Pesisir Selatan, mari berdoa agar saudara kita yang ada di Wamena dilindungi oleh Allah," katanya lagi.
Hendrajoni melanjutkan hingga saat ini pihaknya terus menjalin komunikasi dengan Komandan KODIM 0311/Pesisir Selatan dan organisasi perantau yang ada di Papua untuk mengetahui situasi terbaru.
Selain itu pihaknya juga aktif berkomunikasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat terkait upaya-upaya yang akan dilakukan ke depan.
Sementara itu, Wali Nagari Lakitan Utara, Lengayang, Aprizal menyebutkan empat dari delapan korban yang tewas merupakan warga di nagari yang dipimpinnya.
Satu dari empat korban yang bernama Hendra Eka Putra (22) baru sekitar tiga bulan meninggalkan kampung dan merantau ke Papua, sementara yang lainnya ialah Safrianto (36), Jafriantoni (24), dan Riski (3,5).
Terkait kejadian itu pihaknya dari pemerintah nagari telah berkunjung ke rumah duka, dan keluarga berharap jenazah bisa dikebumikan di kampung halaman.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Sumatra Barat Nasrul Abit menyampaikan rasa duka yang mendalam dan bela sungkawa. Jika jenazah dimungkinkan untuk dipulangkan, pemprov akan membantu transportasi dari bandara ke rumah duka.