Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hasil Akuisisi Marketo Belum Memuaskan, Pendapatan Adobe Turun

Adobe terkenal karena perangkat lunaknya mampu membantu pembuat konten. Namun belakangan, Adobe mengalihkan fokus untuk mendekati pemasar bisnis yang menargetkan perusahaan lain.
Adobe Systems Inc./Reuters
Adobe Systems Inc./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan perangkat lunak Adobe Systems Inc. mengatakan bahwa pemesanan perangkat lunaknya tumbuh lebih lambat dari yang diharapkan. Hal ini juga berdampak pada perkiraan pendapatan di kuarter keempat yang menurun.

Adobe terkenal karena perangkat lunaknya mampu membantu pembuat konten. Namun belakangan, Adobe mengalihkan fokus untuk mendekati pemasar bisnis yang menargetkan perusahaan lain.

Salah satu hal yang dilakukan Adobe adalah membeli perusahaan pemasar perangkat lunak Marketo senilai US$4,75 miliar tahun lalu. Namun, belum terlihat hasil yang memuaskan dari akuisisi tersebut.

“Pertumbuhan pemesanan kuartal ketiga dari Marketo di pasar menengah tidak memenuhi harapan kami,” kata Chief Executive Officer Shantanu Narayen pada para analis, seperti dikutip Reuters.

Perusahaan teknologi besar berlomba-lomba mendapatkan pangsa pasar cloud, yang menurut perusahaan riset Canalys Cloud Channels Analysis bernilai US$28 miliar pada kuartal kedua.

Adobe adalah penyedia perangkat lunak cloud terbesar ketiga di dunia dengan pangsa pasar 9,3 persen. Pada peringkat pertama, terdapat Microsoft Corp yang menyumbang 17,8 persen dari keseluruhan pasar, diikuti oleh Salesforce sebesar 12,5 persen.

Adobe mengatakan, pihaknya memperkirakan pendapatan sekitar US$2,97 miliar pada kuartal keempat, di bawah perkiraan US$3,03 miliar, menurut data IBES dari Refinitiv.

Penghasilan dari unit media digitalnya, yang merupakan rumah bagi perangkat lunak pengedit gambar Photoshop, naik 22 persen menjadi US$1,96 miliar pada kuartal ketiga. Namun, peningkatan ini menjadi yang terlambat secara year-on-year (yoy) dalam setidaknya dalam 10 kuartal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper