Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

VOA Affiliates Conference Bahas Kebebasan Pers di Era Digital

Voice of America (VOA) menggelar VOA Affiliates Conference 2019 yang mengambil tema " Kebebasan Pers di Era Digital." Sebanyak 180 utusan media dari berbagai platform mengikuti konferensi selama dua hari, 16-17 September 2019 di Yogyakarta.
Diskusi Tantangan Menegakkan Kebebasan Pers di Era Digital dalam VOA Affiliates Conference 2019/Bisnis Indonesia-Siti Munawaroh
Diskusi Tantangan Menegakkan Kebebasan Pers di Era Digital dalam VOA Affiliates Conference 2019/Bisnis Indonesia-Siti Munawaroh

Bisnis.com, YOGYAKARTA - Voice of America (VOA) menggelar VOA Affiliates Conference 2019 yang mengambil tema " Kebebasan Pers di Era Digital." Sebanyak 180 utusan media dari berbagai platform yang menjadi afiliasi VOA di seluruh Indonesia diundang mengikuti konferensi yang dilaksanakan selama dua hari, 16-17 September 2019 di Yogyakarta.

Tema "Kebebasan Pers di Era Digital" menjadi topik bahasan utama karena dinilai relevan , seiring tantangan yang dihadapi di tengah digitalisasi dewasa ini.

Chief of Indonesian Service VOA, Ade Astuti Kidwell dalam sambutannya mengatakan tema Kebebasan Pers ini sesuai dengan komitmen VOA untuk menyediakan liputan independen yang lengkap dan menyajikan kebenaran bagi audiensnya. Berkat kerja sama dengan para afiliasinya, VOA saat ini menjangkau 35,6 juta pemirsa di Indonesia.

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pers, Hendry Chairuddin Bangun mengungkapkan Dewan pers menemukan bahwa pers di Indonesia telah bebas, free from. Masalah utamanya adalah kebebasan pers untuk, free to, yakni apakah pers sudah bebas untuk membela kepentingan publik dan membela kelompok rentan yang tidak mendapat akses informasi.

"Lemahnya kompetensi menjadi masalah pers saat ini. Jumlah wartawan yang yang tersertifikasi hanya 10 persen. Selain sumber daya manusia, tantangan pers saat ini adalah pendapatan berkurang, audiens berkurang, persaingan kian ketat dan ancaman hukuman," ujar Hendry, di Sheraton Hotel Yogyakarta, Senin (16/9).

Diperkirakan total media saat ini mencapai 47.000 dari berbagai platform, dengan jumlah wartawan diproyeksi lebih dari 100.000. Adapun total jurnalis yang bersertifikat kompetensi hanya 13.077 orang. Dewan Pers pada 2020 mendorong percepatan sertifikasi dengan membantu lembaga uji kompetensi.

Menurut lembaga international Reporter Sans Frontiers (RSF) kebebasan pers di Indonesia masih berada di peringkat bawah yakni posisi 124 dari 180 negara untuk periode 2017, 2018 dan 2019. Kecuali pada 2019, kebebasan pers di Indonesia masih terbaik di kawasan Asean, di atas Malaysia, Filipina, Thailand, Myanmar, Kamboja, Singapura, Brunei Darussalam.

Hadir pula sebagai pembicara dalam konferensi tersebut, Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Abdul Manan dan Marcellus Hernowo dari Kompas. Abdul Manan menjelaskan dampak lain digitalisasi saat ini adalah lahirnya jurnalis warga, peralihan iklan ke platform digital, suburnya media online dan perubahan model bisnis.

"Saat ini persekusi secara online menjadi tren baru kekerasan. Pada 2018 tercatat ada tiga kasus menimpa jurnalis. Ini tantangan baru dan sebagian besar belum siap menghadapinya. Untuk itu ada kebutuhan untuk memahami digital safety," jelas Abdul Manan.

Lebih lanjut, Ade menuturkan dalam konferensi ini, VOA juga menggelar pelatihan berkaitan dengan kebebasan pers di era digital dengan pemateri tim VOA dari Washington, Amerika Serikat. Di antaranya adalah Executive Producer VOA Indonesia, Helmi Yohannes, Creative Director VOA, Naratama Rukmananda, serta Eva Mazrieva dan Nurviana Mubtadi, keduanya jurnalis/international broadcaster VOA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Siti Munawaroh
Editor : Siti Munawaroh

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper