Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Berlakukan Pembebasan Tarif Terbatas atas Produk asal AS

Kementerian Keuangan China menyampaikan pengecualian akan berlaku untuk barang-barang termasuk beberapa obat anti kanker dan pelumas, serta bahan pakan ternak whey dan tepung ikan.
Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping menghadiri pertemuan bilateral kedua negara di sela-sela KTT G20 di Osaka, Jepang, Sabtu (29/6/2019)./Reuters-Kevin Lamarque
Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping menghadiri pertemuan bilateral kedua negara di sela-sela KTT G20 di Osaka, Jepang, Sabtu (29/6/2019)./Reuters-Kevin Lamarque

Bisnis.com, JAKARTA -- China mengumumkan pembebasan tarif impor fase pertama terhadap 16 jenis produk asal Amerika Serikat hanya beberapa hari sebelum pertemuan antarnegosiator perdagangan kembali dimulai.

Kementerian Keuangan China menyampaikan pengecualian akan berlaku untuk barang-barang termasuk beberapa obat anti kanker dan pelumas, serta bahan pakan ternak whey dan tepung ikan.

Pada Mei 2019, Beijing mengatakan bahwa mereka akan memulai program pelonggaran di tengah meningkatnya kekhawatiran atas dampak perang perdagangan yang berkepanjangan pada ekonominya yang sudah melambat.

Beberapa analis melihat langkah itu sebagai sikap bersahabat tetapi tidak melihatnya sebagai sinyal bahwa kedua belah pihak sedang mempersiapkan kesepakatan.

Ekonom ING untuk kawasan China, Iris Pang, menulis dalam sebuah catatan bahwa pembebasan tarif ini mungkin maksudnya lebih kepada upaya pemerintah untuk mendorong ekonomi.

"Masih ada banyak ketidakpastian dari proses perundingan dagang. Daftar barang yang terbebas dari tarif tidak akan mengubah pendirian China," tulis Pang, seperti dikutip melalui Reuters, Rabu (11/9/2019).

Memang, daftar yang dikecualikan tidak ada artinya dibandingkan dengan lebih dari 5.000 jenis produk AS yang sudah dikenakan tarif tambahan China.

Selain itu, impor utama AS, seperti kedelai dan daging babi, masih dikenai bea tambahan yang besar, karena China meningkatkan impor dari Brasil dan negara pemasok lainnya.

Beijing mengatakan akan berupaya membebaskan beberapa produk AS dari tarif impor jika tidak mudah mencari penggantinya dari tempat lain.

Amerika Serikat sejauh ini merupakan pemasok whey terbesar bagi China, yang merupakan bahan penting dalam pembuatan pakan babi dan sulit untuk mendapatkan volume besar dari tempat lain.

Para analis mencatat bahwa dengan memberlakukan bea masuk untuk kedelai dan impor penting lainnya seperti mobil buatan AS, China membidik dampak langsung terhadap basis dukungan politik utama Presiden AS Donald Trump, terutama manufaktu dan pertanian pada momentum di AS tengah surut.

China telah memberlakukan beberapa putaran tarif terhadap barang-barang AS, sebagai balasan terhadap kebijakan Washington (Investigasi 301), yang dimulai tahun lalu pada Juli dan Agustus dengan pungutan 25% atas sekitar US$50 miliar impor AS.

"Barang-barang yang tercantum pada dua daftar pembebasan tarif ini tidak terdampak tarif tambahan seperti barang lainnya yang dikenakan bea atas tindak balasan terhadap kebijakan yang berdasar pada Investigasi 301," kata kementerian dalam pernyataannya.

Pembebasan tarif ini akan berlaku satu tahun terhitung mulai 17 September 2019 hingga 16 September 2020.

Pang mencatatkan bahwa AS juga telah membebaskan tarif terhadap sejumlah produk impor China pada Juli, termasuk produk bernilai tinggi seperti peralatan media dan suku cadang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper