Bisnis.com, JAKARTA - Bukan Boris Johnson namanya kalau tidak membuat kejutan dalam hampir setiap langkah politiknya. Kali ini, mantan Wali Kota London yang menjadi perdana menteri Inggris sejak 25 Juli lalu itu kembali membuat kejutan.
Setelah mengancam akan melakukan pemilu lebih awal, kini manuver mantan anggota parlemen Partai Konservatif itu “berhasil memaksa” Parlemen Inggris ditutup sementara hingga 14 Oktober tahun 2019.
Ratu Elizabeth pun menyetujui penangguhan parlemen setelah menerima usulan dari pengganti PM Theresa May tersebut.
Kalau dilihat dari niat awalnya, penangguhan parlemen selama lima pekan merupakan keputusan Johnson yang ingin mempercepat keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit).
Maklum, Inggris memiliki tenggat waktu 31 Oktober 2019 untuk keluar dari persekutuan negara-negara Eropa yang beranggotakan 28 negara itu.