Kabar24.com, JAKARTA — Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta para pihak terkait menyampaikan secara terbuka perihal penyebab kerusuhan yang terjadi di Papua untuk menenangkan suasana.
"Kita prihatin dan menyesalkan kejadian-kejadian yang terakhir itu [kerusuhan di Papua dan Papua Barat]. Semua [kerusuhan merupakan] akibat. Apa yang terjadi di Surabaya, di Malang [sebagai pemicu] itu tentunya perlu dijelaskan secara terbuka, diklarifikasi," kata Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Senin (19/8/2019).
Meningkatnya aksi turun ke jalan yang dilakukan oleh masyarakat Papua didasarkan dari keinginan untuk meminta klarifikasi dan permohonan maaf.
"Kita perlu saling menghargai lah [sebagai anak bangsa], tapi juga kalau ada masalah yang serius yang terjadi kemarin di Surabaya, jelaskan saja secara terbuka apa yang terjadi," katanya.
Penjelasan ini harus dilakukan karena penyebab utama kerusuhan adalah informasi yang diterima secara sepotong-sepotong. Penyampaian informasi secara utuh diharapkan menenangkan suasana.
Dalam kesempatan terpisah, Polri mengungkapkan penyebab utama terjadi kerusuhan di Manokwari Papua Barat yaitu karena masyarakat emosi adanya para pelajar asal Papua di Surabaya diintimidasi oleh warga sekitar dan viral melalui media sosial.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo mengungkapkan bahwa masyarakat Manokwari Papua Barat semula hanya ingin menyampaikan aspirasi terkait dengan insiden para pelajar Papua yang diintimidasi di Asrama Pelajar Papua di Jalan Kalasan, Surabaya, Jawa Timur.
Namun, tidak lama menyampaikan aspirasi itu, warga Manokwari menutup sejumlah jalan dan kericuhan pun tidak terhindarkan dan diperparah dengan adanya penyebaran informasi di media sosial.
"Jadi ada beberapa akun media sosial yang telah menyebarkan informasi mengenai aksi Surabaya itu, sehingga masyarakat marah," tuturnya, Senin (19/8/2019).
Menurutnya, sebanyak dua satuan setingkat kompi (SSK) TNI dan tujuh SSK Polisi sudah dikerahkan ke lokasi kerusuhan di Manokwari Papua agar tidak meluas kerusuhan itu.
"Kalau warga sudah tenang, nanti akan ditemui lagi oleh Pangdam, Wagub dan Kapolda," katanya.
Warga Manokwari Papua menggelar unjuk rasa memprotes insiden kekerasan dan pengusiran mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya pada 16—17 Agustus 2019.
Sejumlah ruas jalan di Manokwari, terutama Jalan Yos Sudarso, yang merupakan jalan utama Kota Manokwari diblokade massa yang mengakibatkan aktivitas masyarakat maupun arus lalu lintas lumpuh pada Senin (19/8/2019).
Tidak hanya memblokade jalan saja, dalam aksi tersebut warga juga menebang pohon dan membakar ban di jalan raya.
Aparat kepolisian Polda Papua Barat dan Polres Manokwari mulai turun ke jalan guna mengendalikan situasi aksi protes warga atas insiden pengepungan asrama mahasiswa Papua di Surabaya tersebut.