Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MUI Sesalkan Kekerasan Berujung Rusuh di Papua Barat

Sekretaris Jenderal Manelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengimbau agar masyarakat bisa mengendalikan diri atas peristiwa yang berujung kerusuhan di Manokwari, Papua Barat.
Sejumlah orang keluar dan mengangkat tangannya di Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan 10, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (17/8/2019). Sebanyak 43 orang dibawa oleh pihak kepolisian untuk diminta keterangannya tentang temuan pembuangan bendera Merah Putih di depan asrama itu pada Jumat (16/8/2019)/ANTARA FOTO-Didik Suhartono
Sejumlah orang keluar dan mengangkat tangannya di Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan 10, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (17/8/2019). Sebanyak 43 orang dibawa oleh pihak kepolisian untuk diminta keterangannya tentang temuan pembuangan bendera Merah Putih di depan asrama itu pada Jumat (16/8/2019)/ANTARA FOTO-Didik Suhartono

Bisnis.com, JAKARTA — Sekretaris Jenderal Manelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengimbau agar masyarakat bisa mengendalikan diri atas peristiwa yang berujung kerusuhan di Manokwari, Papua Barat.

“MUI menyesalkan terjadinya tindak kekerasan yang berbau sara di Surabaya, Malang dan di Papua karena hal ini jelas-jelas akan sangat mengganggu ketentraman dan rasa kebersamaan di kalangan anak bangsa,” katanya melalui pesan instan, Senin (19/8/2019).

Anwar menjelaskan bahwa masyarakat harus sadar dan menyadari Indonesia adalah milik bersama. Oleh karena itu negara perlu dijaga dan pelihara bersama.

MUI mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan mampu mengendalikan diri serta tidak terprovokasi oleh isu-isu yang bermacam-macam. Dengan begitu, suasana tenang dan damai tetap terjaga sehingga tidak semakin keruh. 

“Dan kepada pihak aparat keamanan dan penegak hukum, MUI mengimbau agar bekerja secara profesional sehingga masalah yang kita hadapi dapat kita atasi dengan baik,” jelasnya.

Kerusuhan di Manokwari diduga terjadi karena warga setempat melakukan aksi balasan terhadap warga Surabaya dan Malang yang marah kepada pelajar Papua di sana yang mencopot bendera merah-putih. Warga setempat juga melakukan sweeping terhadap pendatang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper