Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Taipan Li Ka-shing Ajak Warga Hong Kong Berdamai Lewat Iklan

Taipan asal Hong Kong Li Ka-shing mengajak masyarakat di kota tersebut untuk 'mencintai China, mencintai Hong Kong dan mencintai diri sendiri'.
Pengunjuk rasa anti pemerintah meminta maaf atas kerusuhan yang terjadi di bandara Hong Kong, China, Rabu (14/8/2019)./Reuters-Thomas Peter
Pengunjuk rasa anti pemerintah meminta maaf atas kerusuhan yang terjadi di bandara Hong Kong, China, Rabu (14/8/2019)./Reuters-Thomas Peter

Bisnis.com, BANDUNG - Taipan asal Hong Kong Li Ka-shing mengajak masyarakat di kota tersebut untuk 'mencintai China, mencintai Hong Kong dan mencintai diri sendiri'.

Himbauan ini diserukan guna mengurangi ketegangan di Hong Kong setelah krisis politik anti pemerintah yang menyeruak dan menyebabkan sejumlah acara publik serta konser musik dibatalkan. 

Pesan dari Li tersebut diterbitkan dalam bentuk iklan di beberapa surat kabar besar di Hong Kong. Himbauan untuk meredakan amarah dengan cinta kasih dan menghentikan kekerasan ini ditandatangani langsung oleh Li.

Gelombang protes yang sudah berlangsung selama 10 minggu telah menjatuhkan Hong Kong ke dalam krisis yang dalam. Protes dari masyarakat dipicu oleh rancangan undang-undang ekstradisi bagi warga Hong Kong ke China daratan.

Protes ini meluas menjadi gerakan prodemokrasi. Hong Kong sendiri terbebas dari Inggris pada 1997. Saat itu, pemerintah Inggris menyerahkan Hong Kong dengan kebijakan yang menekankan kota ini akan tetap menjunjung kebebasan sehingga saat itu ditetapkan asas 'satu negara, dua sistem'.

Pada akhir minggu ini, gelombang protes diperkirakan akan kembali muncul. Alhasil, grup vokal GOT7 memutuskan membatalkan konser mereka pada akhir Agustus dan awal September ini.

Tidak hanya itu, pertemuan puncak acara kesehatan yang semula diadakan di Hong Kong pada Oktober ini harus dipindahkan ke Singapura. Jika gelombang protes tersebut berlangsung, sejumlah ekonom memperkirakan resesi akan menghantam Hong Kong dan beberapa pusat keuangan di Asia sebagai dampaknya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper