Bisnis.com, SURABAYA - Universitas Teknologi Surabaya, UTS, melakukan re-branding dengan meningkatkan sarana prasarana sistem pendidikan berbasis digital. Hal itu sejalan dengan target mendidik mahasiswa minimal sebanyak 30 orang per program studi.
Ketua Yayasan UTS Budi Darmadi mengatakan re-branding kampus yang berada di kawasan Balongsari Surabaya Barat ini dilakukan dengan mendesain ulang logo UTS dengan konsep terkini, membuat kurikulum baru, membuat kelas karyawan, dan membangun gedung yang modern.
"Kami juga siapkan website yang akan melibatkan testimoni para alumni UTS sehingga memberikan kontribusi pada pembentukan career center," kata Budi saat konferensi pers, Kamis (15/8/2019).
Budi meyakini UTS akan menjadi wadah bagi pengembangan sumber daya manusia (SDM) ke depan.
"Kami yakin negara yang punya SDM tangguh itu akan bisa survive. Misalnya di industri otomotif, di dalamnya ada banyak industri-industri berkaitan lainnya seperti ada yang bikin lampu, kaca, kabel. Kalau satu industri kollps, yang lain ikut kolaps," ujarnya.
Budi menambahkan UTS yang merupakan kampus swasta akan menerima semua segmen bahkan karyawan/pekerja yang ingin sekolah lagi.
Rektor UTS, Y. Kristanto menambahkan, saat ini UTS memiliki 7 program studi yang akreditasinya masih C. Secara bertahap akreditasi akan terus ditingkatkan menjadi B. Khusus prodi ilmu hukum sudah mendapat akreditasi B.
"Yang tak kalah penting adalah UTS memberikan program full bea siswa bagi mahasiswa yang tidak mampu tetapi ingin belajar dan juga berprestasi. Bahkan ada biaya formulir gratis untuk 300 mahasiswa baru yang daftar lewat website," jelasnya.
Wakil Rektor I Rukin menambahkan UTS akan mengadakan kelas karyawan berbasis industri 4.0. Kelas ini ditujukan bagi mahasiswa yang sudah bekerja.
"Kelas karyawan ini bisa malam, sore atau menyesuaikan dengan waktu mahasiswa tersebut dan itu bisa didiskusikan waktu yang terbaik kapan, bahkan bisa mengganti waktu, saat tidak masuk," kata Rukin.