Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah mengklaim turut serta terlibat pemecahan rekor dunia Selam Guinness World Record “Longest Human Chain Underwater” di Pantai Manado kawasan Megamas, Manado.
Keterlibatan ini diwakilkan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Balikpapan dan Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas II Bitung mengirimkan anggota penyelamnya bersama-sama penyelam lainnya telah berhasil memecahkan rekor pada 1 hingga 3 Agustus 2019.
Kepala Kantor KSOP Kelas I Balikpapan, Jhonny R Silalahi mengatakan ia dan jajarannya yang menjadi tim penyelam merasa bangga ikut serta dalam pemecahan rekor tersebut.
“Kami selaku salah satu perwakilan dari Ditjen Perhubungan Laut ikut berpartisipasi dengan mengirimkan 10 orang penyelam untuk bergabung dengan total 3.000 penyelam lainnya dan bangga menjadi bangsa Indonesia yang berhasil memecahkan rekor dunia penyelam,” ujarnya, Sabtu (3/8/2019).
Sementara itu, Kepala Pangkalan PLP Kelas II Bitung, Andi mengatakan bahwa Pangkalan PLP Kelas II Bitung kembali mengirimkan 12 orang penyelamnya bersama-sama dengan 3.000 orang penyelam lainnya berhasil memecahkan rekor penyelam “Longest Human Chain Underwater” dan rekor “Pembentangan Bendera Indonesia di Bawah Laut Terpanjang di dunia.”
“Dalam waktu kurang dari satu minggu, dua rekor dunia terpecahkan. Hal ini menunjukan kekompakan bangsa Indonesia dan juga menunjukan eksistensi penyelam Indonesia di pergaulan internasional,” tuturnya.
Andi mengatakan bahwa persiapan yang dilakukan oleh penyelam dari Pangkalan PLP Bitung terbilang singkat mengingat agenda rutin seperti patroli keselamatan pelayaran yang tidak dapat ditinggalkan.
“Patroli laut terus dilakukan mengingat tupoksi kami sebagai Indonesia Sea and Coast Guard yang tidak dapat ditinggalkan sehingga persiapan dan latihan penyelaman terbilang terbatas. Namun demikian, Alhamdullillah rekor dunia penyelam berhasil terukir atas nama Indonesia. Sangat membanggakan sekali,” ujar Andi.
Andi menggambarkan kondisi dan situasi para penyelam berkoordinasi dan bekerjasama ketika berusaha memecahkan rekor dunia tersebut.
“Di sini tidak ada lagi ego sektoral, semua instansi melepas atributnya dan bersama-sama masyarakat penyelam lainnya bahu membahu dan saling berkoordinasi satu sama lain memecahkan rekor dunia untuk menunjukan bangsa Indonesia yang kompak, padu dan kuat,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Pangkalan PLP juga mengerahkan 1 unit kapal patroli Sea and Coast Guard KNP. 331 yang dinakhodai oleh Markus Hengkeng untuk memonitor kondisi di laut untuk membantu kelancaran acara pemecahan rekor dunia penyelam tersebut.
Andi menyebutkan bahwa pemecahan rekor ini menguatkan posisi Indonesia sebagai negara maritim di kancah pergaulan internasional.
“Inilah Indonesia yang sesungguhnya. Kompak dan kuat. Semoga kedepan akan ada lagi pemecahan rekor dunia yang menorehkan dan mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia,” paparnya.
Adapun aksi pemecahan rekor penyelam ini langsung disaksikan oleh Solvej Malouf, Guinness World Records Adjudicator yang mewakili Guinness World Records Official Attempt.
Kapolri Jendral Pol. Tito Karnavian (tengah) bersama istri Ny. Tri Tito Karnavian (mengibarkan bendera) saat naik ke permukaan usai penyelaman massal di kawasan pantai Megamas, Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (3/8/2019). Penyelaman massal tersebut merupakan bagian dari upaya pemecahan catatan Rekor Dunia Guinnes (Guinnes World Record) kategori menyelam terbanyak dengan melibatkan 3131 penyelam. (ANTARA /Fisella Ruaw)