Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PKB Ogah Anggota Partai Koalisi Pendukung Jokowi-Amin Bertambah

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar setuju anggota partai koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf, kini pasangan presiden dan wakil presiden terpilih 2019-2024, tak perlu ditambah.
Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar (kiri) memberikan sambutan pada acara peluncuran buku Adempol didampingi penulis Lukmanulo Kahim pada hari Senin 15 April 2019./Bisnis-John Andhi Oktaveri
Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar (kiri) memberikan sambutan pada acara peluncuran buku Adempol didampingi penulis Lukmanulo Kahim pada hari Senin 15 April 2019./Bisnis-John Andhi Oktaveri

Bisnis.com, JAKARTA  - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar setuju anggota partai koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf, kini pasangan presiden dan wakil presiden terpilih 2019-2024, tak perlu ditambah.

Alasannya, anggota koalisi yang sekarang dan telah mengantar memenangi pilpres lalu sudah banyak.

"Saya setuju, ini sudah banyak," kata Cak Imin di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Selasa (23/7/2019).

Muhaimin menilai kebersamaan dengan partai di luar koalisi bisa tetap terjalin tanpa mereka masuk koalisi.

"Meski tentu butuh waktu," katanya kagi

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny G. Plate mengatakan empat partai pengusung Jokowi-Ma'ruf tak berpikir untuk melebarkan koalisi.

Dia menunjuk kepada partai dari eks pendukung Prabowo-Sandiaga.

Menurut Johnny, hal itu dibahas dalam pertemuan empat ketua umum di kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta pada Senin (22/7/2019) malam.

Pertemuan justru menggarisbawahi prioritas menjaga soliditas koalisi. 

Pertemuan Senin malam lalu melibatkan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Plt Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Johny menuturkan, keempat ketua umum itu berpandangan bahwa koalisi saat ini berbeda dengan selepas pemilihan presiden 2014 lalu.

 Saat itu koalisi Jokowi dinilai tak cukup kuat lantaran tidak disokong mayoritas partai di parlemen. 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.Co

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper