Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pebisnis Berharap Ekonomi Inggris Kembali Bangkit

Menjelang pemilihan perdana menteri Inggris yang akan dilakukan pada Selasa (23/7/2019), para pebisnis menuntut agar penerus Theresa May dapat berpikir jauh ke depan dan mengembalikan kepercayaan diri ekonomi dan memacu investasi.
Perdana Menteri Inggris Theresa May tiba untuk mengadakan konferensi pers setelah pertemuan para pemimpin Uni Eropa yang luar biasa untuk membahas Brexit, di Brussels, Belgia 11 April 2019/Reuters
Perdana Menteri Inggris Theresa May tiba untuk mengadakan konferensi pers setelah pertemuan para pemimpin Uni Eropa yang luar biasa untuk membahas Brexit, di Brussels, Belgia 11 April 2019/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Menjelang pemilihan perdana menteri Inggris yang akan dilakukan pada Selasa (23/7/2019), para pebisnis menuntut agar penerus Theresa May dapat berpikir jauh ke depan dan mengembalikan kepercayaan diri ekonomi dan memacu investasi.

Konfederasi Industri Inggris (Confederation of British Industry) menyampaikan hal tersebut bersamaan dengan peluncuran manifesto bisnis untuk pemerintahan yang baru.

Boris Johnson atau Jeremy Hunt akan dinobatkan sebagai penerus May dan mulai menjabat pada Rabu (24/7/2019), keduanya telah berjanji untuk mencari kesepakatan Brexit baru.

Pemimpin baru akan mewarisi ekonomi dengan pertumbuhan lamban dan investasi lesu di tengah ketidakpastian pengunduran diri Inggris dari Uni Eropa.

Direktur Jenderal CBI Carolyn Fairbairn mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pebisnis Inggris mendesak perdana menteri berikutnya untuk bertindak cepat agar ekonomi kembali ke jalur pertumbuhan.

“Reputasi negara kita sangat buruk belakangan ini. Perdana menteri baru memiliki kesempatan nyata untuk menyuntikkan kehidupan baru ke ekonomi Inggris dan menunjukkan kepada dunia bahwa kami terbuka untuk investasi," ujarnya seperti dikutip melalui Bloomberg, Senin (22/7/2019).

Johnson, kandidat favorit, mengatakan bahwa Inggris harus meninggalkan Uni Eropa pada 31 Oktober 2019 tanpa alasan apapun, bahkan jika itu berarti mengorbankan sejumlah aspek dengan no-deal Brexit.

Di sisi lain, Hunt mengisyaratkan bahwa dia kemungkinan akan menunda Brexit jika ada kesepakatan yang bisa dicapai dengan Brussel.

Menurut Fairbairn, no-deal Brexit akan sangat merusak bagi Inggris.

Permintaan CBI bagi pemerintah Inggris untuk menguatkan ekonomi mencakup peningkatan pelatihan keterampilan digital, meningkatkan pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan, dan menyiapkan komitmen yang jelas untuk proyek infrastruktur besar.

Poryek tersebut termasuk perluasan Bandara Heathrow dan HS2, proyek kereta api Northern dan Crossrail 2. Kelompok ini juga mengatakan Inggris harus menetapkan target untuk membelanjakan 1,2% dari produk domestik bruto dalam proyek infrastruktur.

“Kami membutuhkan visi jangka panjang yang meyakinkan masa depan kami,” kata Fairbairn.

Selain tuntutan di atas, CBI turut menyampaikan permintaan lainnya seperti:

  • Reformasi peringkat bisnis dan program magang nasional
  • Menghapus target pemerintah pada migrasi bersih (net migration) dan mengurangi ambang gaji untuk imigran yang mengambil pekerjaan utama.
  • Meningkatkan efisiensi energi dan memperketat standar bangunan untuk membantu Inggris memenuhi target untuk menghilangkan emisi gas rumah kaca pada 2050.
  • Segera mengamankan kesepakatan perdagangan berkelanjutan dengan negara-negara yang saat ini berurusan melalui perjanjian yang diperantarai Uni Eropa dan memperkuat komitmen untuk meningkatkan pengeluaran penelitian dan pengembangan hingga 2,4% dari PDB pada tahun 2027.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper