1. Beredar Susunan Menteri, Erick Thohir: Itu Hoaks
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir menyatakan susunan kabinet yang ramai dibahas di media sosial merupakan informasi hoaks.
Seperti diketahui, beredar sebuah dokumen yang berisi risalah rapat pengangkatan menteri pembantu presiden dalam kabinet kerja jilid II 2019-2024. Berdasakan risalah tersebut, rapat tersebut dilaksanakan pada Minggu, 14 Juli 2019 di Ruang Rapat Sentul City Internasional Convention Center pukul 21.00 WIB.
Baca selengkapnya di sini.
2. Surya Paloh Naksir Posisi Pimpinan MPR
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyatakan partainya cukup berada di posisi pimpinan MPR, meski tidak harus jadi ketua lembaga negara tersebut. Secara proporsional jatah posisi tertinggi di MPR untuk pemenang kedua Pemilu 2019.
Kendati demikian Surya Paloh tak mempermasalahkan kalau ada ketua umum parpol yang berambisi merebut posisi tersebut, meski tidak berada di posisi pertama atau kedua pada Pemilu 2019. Surya Paloh menambahkan perlu dilakukan pembicaraan lebih lanjut antarpartai terkait posisi Ketua MPR.
Baca selengkapnya di sini.
3. Ahli Hukum Khawatirkan Ketiadaan Visi Hukum Pada Pidato Jokowi
Ketiadaan pembahasan soal aspek hukum dalam visi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disampaikan pada acara "Visi Indonesia" dianggap bisa berdampak negatif.
Ahli Hukum Tata Negara dari Sekolah Jentera Bivitri Susanti mengatakan ketiadaan substansi soal hukum membuat dirinya dan pegiat hukum khawatir pemerintahan ke depan tetap mengesampingkan aspek penegakan hukum.
Baca selengkapnya di sini.
4. Gerindra Ambil Sikap Koalisi atau Oposisi September Nanti
Partai Gerindra sampai saat ini masih belum memutuskan apakah akan bergabung dengan pemerintahan Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin atau tidak. Kepastiannya akan ditentukan pada rapat kerja nasional atau rakernas.
Wakil Sekretaris Jenderal Gerindra, Andre Rosiade mengatakan bahwa partai belum bertemu membicarakan khusus tentang ini. Oleh karena itu, masukan kader dibutuhkan.
Baca selengkapnya di sini.
5. TGPF: Novel Baswedan Diserang Karena Terlalu Berlebihan Gunakan Wewenang
Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) membeberkan salah satu motif pelaku melakukan penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.d
Disebutkan TGPF bahwa dendam menjadi faktor yang menyebabkan penyidik senior KPK tersebut diserang. Baca selengkapnya di sini.