Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TGPF : Novel Baswedan Diserang Karena Terlalu Berlebihan Gunakan Wewenang

TGPF menemukan fakta bahwa kasus yang kini dialami korban, akibat adanya penggunaan kewenangan yang berlebihan. Dari pola serangan, TGPF meyakini penyerangan itu berkaitan dengan pekerjaan korban.
Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan: terlalu berlebihan gunakan wewenang./ANTARA-Yulius Satria Wijaya
Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan: terlalu berlebihan gunakan wewenang./ANTARA-Yulius Satria Wijaya

Bisnis.com,JAKARTA--Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) membeberkan salah satu motif pelaku melakukan penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.d

Disebutkan  TGPF bahwa dendam  menjadi faktor yang menyebabkan penyidik senior KPK tersebut diserang.

Juru Bicara TGPF Nurkholis mengatakan bahwa Novel Baswedan sempat menggunakan wewenang secara berlebihan sebagai penyidik KPK terhadap seseorang yang sempat disidik terkait perkara dugaan tindak pidana korupsi di KPK. 

Menurut Nurkholis, penggunaan wewenang yang berlebihan tersebut membuat Novel Baswedan menjadi musuh sejumlah orang yang beperkara di KPK.

"TGPF menemukan fakta bahwa kasus yang kini dialami korban, akibat adanya penggunaan kewenangan yang berlebihan. Dari pola serangan, TGPF meyakini penyerangan itu berkaitan dengan pekerjaan korban," tuturnya, Rabu (17/7).

Nurkholis mendesak pihak Kepolisian yang akan membentuk Tim Teknis terkait perkara itu, untuk mengumpulkan sejumlah perkara tindak pidana korupsi yang sempat ditangani Novel Baswedan sebagai penyidiknya.

Dia meyakini dari banyaknya perkara tindak pidana korupsi yang ditangani Novel Baswedan, ada yang merasa dendam dan berencana melukai Novel Baswedan.

"Kami sudah mendalami zat air keras yang pelaku gunakan untuk menyiram wajah korban bahwa itu adalah zat kimia asam sulfat H2SO4 yang tidak akan mengakibatkan luka berat dan bukan untuk membunuh, hanya melukai korbannya," Nurkholis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper