Bisnis.com, JAKARTA - Polri mengungkapkan kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) berdiaspora ke sejumlah lokasi di Indonesia untuk membangun kekuatan sebelum melakukan aksi amaliyah.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengungkapkan bahwa kekuatan kelompok teroris JI paling besar ada di Jawa Barat, disusul Jawa Tengah kemudian di Jawa Timur. Namun, untuk wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, jumlah anggota JI masih belum sebanyak di Jawa Barat.
"Pengaruh kelompok teroris JI ini sangat signifikan ya. Untuk sementara ini, paling kuat itu ada di Jawa Barat. Di Jawa Tengah dan Jawa Timur hanya ada sebagian kekuatan saja," tuturnya, Selasa (16/7/2019).
Kemudian, beberapa wilayah lainnya yang sudah disusupi kelompok teroris JI adalah Sumatra, Kalimantan, Sulawesi bahkan hingga ke Papua Barat.
Dedi menjelaskan kelompok teroris JI itu, memiliki pola yang sama dengan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daullah (JAD) yang terafiliasi ke ISIS dalam melakukan pendekatan ke masyarakat yaitu masuk ke beberapa pengajian.
"Pola pendekatan itu dipakai sama dia (JI) dalam rangka menyebarkan pahamnya, karena dia menilai pahamnya itu adalah yang paling benar," katanya.
Menurut Dedi, sampai saat ini sudah ada lebih dari 10 tersangka perkara tindak pidana terorisme dari kelompok teroris JI yang ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror.
"Iya sudah sekitar itulah yang ditangkap," ujarnya.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengungkapkan bahwa kekuatan kelompok teroris JI paling besar ada di Jawa Barat, disusul Jawa Tengah kemudian di Jawa Timur. Namun, untuk wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, jumlah anggota JI masih belum sebanyak di Jawa Barat.
"Pengaruh kelompok teroris JI ini sangat signifikan ya. Untuk sementara ini, paling kuat itu ada di Jawa Barat. Di Jawa Tengah dan Jawa Timur hanya ada sebagian kekuatan saja," tuturnya, Selasa (16/7/2019).
Kemudian, beberapa wilayah lainnya yang sudah disusupi kelompok teroris JI adalah Sumatra, Kalimantan, Sulawesi bahkan hingga ke Papua Barat.
Dedi menjelaskan kelompok teroris JI itu, memiliki pola yang sama dengan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daullah (JAD) yang terafiliasi ke ISIS dalam melakukan pendekatan ke masyarakat yaitu masuk ke beberapa pengajian.
"Pola pendekatan itu dipakai sama dia (JI) dalam rangka menyebarkan pahamnya, karena dia menilai pahamnya itu adalah yang paling benar," katanya.
Menurut Dedi, sampai saat ini sudah ada lebih dari 10 tersangka perkara tindak pidana terorisme dari kelompok teroris JI yang ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror.
"Iya sudah sekitar itulah yang ditangkap," ujarnya.