Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PM Abe Berharap Ada Kemajuan dalam Perundingan Nuklir Korut

Jepang mendukung perundingan denuklirisasi antara AS dan Korea Utara (Korut).
Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe berjabat tangan dengan Presiden AS Donald Trump di KTT G20 di Osaka, Jepang, Sabtu (29/6/2019)./Reuters
Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe berjabat tangan dengan Presiden AS Donald Trump di KTT G20 di Osaka, Jepang, Sabtu (29/6/2019)./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe mengatakan bahwa Jepang mendukung proses perundingan denuklirisasi lanjutan antara AS dan Korea Utara (Korut).

Dia berharap pembicaraan terbaru antara Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korut Kim Jong-un dapat menghasilkan perkembangan positif.

"Saya berharap pertemuan antar kedua kepala negara ini akan mengarah pada kemajuan," ujar Abe, seperti dikutip Reuters dari Kyodo News dan Jiji Press, Senin (1/7/2019).

Pernyataan Abe tersebut disampaikan setelah Kim dan Trump sepakat untuk memulai kembali dialog guna mencari terobosan baru dalam masalah denuklirisasi di Semenanjung Korea. Keduanya bertemu Demiliterized Zone (DMZ) antara Korea Selatan (Korsel) dan Korut, Minggu (30/6).

Pertemuan itu membicarakan kesepakatan untuk melanjutkan pembahasan denuklirisasi yang belakangan mandek setelah KTT AS-Korut di Hanoi, Vietnam pada Februari 2019 gagal. Kabarnya, pertemuan itu dipicu cuitan spontan Trump di Twitter yang mengundang Kim untuk bertemu.

Dalam pertemuan kemarin, Trump dan Kim berjabat tangan dengan hangat dan menyatakan harapan akan perdamaian. Trump, dikawal oleh Kim, melewati garis demarkasi militer ke sisi utara DMZ, yang dipatroli oleh tentara Korut dan Korsel.

Beberapa saat kemudian, mereka kembali ke sisi selatan dan bergabung dengan Presiden Korsel Moon Jae-in untuk obrolan singkat. Dengan begitu, terjadi pertemuan tiga pihak yang belum pernah terjadi sebelumnya, yakni antara AS, Korut, dan Korsel.

Trump dan Kim kemudian mengadakan pertemuan tertutup selama hampir satu jam. Trump berujar kedua belah pihak akan membentuk tim untuk mendorong perundingan yang macet. Tim ini bertujuan untuk membuat Korut menyerahkan senjata nuklirnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper