Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasca Putusan MK, Demokrat Sebut Koalisi Adil-Makmur Berakhir

Hinca Pandjaitan : jadi saya harus jelaskan berkali-kali bahwa koalisi lima parpol ini dalam rangka mengusung pasangan calon presiden.
Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Hinca Pandjaitan menjawab pertanyaan pers di Jakarta, Kamis (28/2/2019). -Bisnis.com/Samdysara Saragih
Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Hinca Pandjaitan menjawab pertanyaan pers di Jakarta, Kamis (28/2/2019). -Bisnis.com/Samdysara Saragih

Bisnis.com, JAKARTA — Partai Demokrat buka suara terkait status Koalisi Adil-Makmur yang mengusung paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, khususnya pasca pengumuman putusan sidang hasil sengketa Pilpres 2019 oleh Mahkamah Konstitusi (MK).

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan mengatakan hal nasib Koalisi Adil-Makmur sudah ditentukan oleh petinggi partai politik pendukung Prabowo-Sandi.

"Jadi saya harus jelaskan berkali-kali bahwa koalisi lima parpol ini dalam rangka mengusung pasangan calon presiden. Kemarin setelah diketuk oleh MK, tidak ada lagi calon presiden, yang ada presiden terpilih dan tidak terpilih. Maka koalisi untuk paslon presiden itu telah berakhir," katanya seusai pertemuan di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan Jumat siang (28/6/2019).

Dia mengatakan dalam pertemuan tersebut Prabowo dan Sandi mengucapkan terima kasih kepada partai-partai politik yang selama ini bersama-sama mendukung paslon 02 selama Pilpres 2019.

Hinca bahkan mengutip ungkapan sederhana asal Sumatra guna menggambarkan sikap Partai Demokrat atas dibubarkannya Koalisi Adil-Makmur pasca pengumuman putusan MK pada Kamis (27/6/2019).

"Datang Tampak Muka, Pulang Tampak Punggung. Kalau dalam istilah olah raga, saya bilang peluit ditiupkan tanda pertandingan dimulai pasti ada peluit tanda pertandingan berakhir. Saya kira hari ini silaturahmi untuk bertemu dan bercakap-cakap. Itu saja," ungkapnya.

Terkait sikap Partai Demokrat, dia mengatakan kewenangan penentuan capres dan cawapres ada di Majelis Tinggi Partai yang dipimpin oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

Tentunya, Hinca akan akan melaporkan kepada partai, lewat Ketua Umum dan juga Majelis Tinggi Partai Demokrat.

"Dukungan kami waktu itu ke Prabowo dan Sandi itu diputuskan di Majelis Tinggi. Bukan soal mencabut [dukungan] karena udah berakhir. Nanti kami laporin ke Majelis Tinggi," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper