Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rommy dan Jaksa KPK Berdebat: 'Goodie Bag' Segede Itu Saudara Tak Lihat?

Romahurmuziy atau Rommy dan jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdul Basir sempat berdebat soal operasi tangkap tangan di Hotel Bumi Surabaya Maret 2019 dalam sidang kasus dagang jabatan kementerian agama, Rabu (26/6/2019).
Tersangka kasus dugaan suap terkait seleksi pengisian jabatan di Kementerian Agama, Romahurmuziy memasuki mobil tahanan setelah menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (20/6/2019)./Antara
Tersangka kasus dugaan suap terkait seleksi pengisian jabatan di Kementerian Agama, Romahurmuziy memasuki mobil tahanan setelah menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (20/6/2019)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Romahurmuziy atau Rommy dan jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)  Abdul Basir sempat berdebat soal operasi tangkap tangan di Hotel Bumi Surabaya Maret 2019 dalam sidang kasus dagang jabatan kementerian agama, Rabu (26/6/2019).

 Rommy berkeras tidak tahu goodie bag yang dibawa ajudannya berisi Rp50 juta, tapi jaksa punya rekaman CCTV.

"Goodie bag segede itu saudara enggak lihat?" kata jaksa Basir di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.

Hari itu, Rommy bersaksi untuk dua terdakwa, yakni Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur nonaktif Haris Hasanuddin dan Kepala Kanwil Kemenag Gresik Muafaq Wirahadi.

Rommy disangka menerima Rp 91,4 juta dari Muafaq supaya dirinya bisa menjadi kepala kantor. Muafaq diduga memberikan Rp 50 juta kepada Rommy dalam goodie bag di Hotel Bumi Surabaya. Tak lama setelah penyerahan uang, KPK meringkus mantan Ketua Umum PPP ini.

Basir awalnya bertanya ke Rommy soal goodie bag yang dibawa ajudannya bernama Amin. Rommy mengaku tak sadar bahwa Amin membawa tas jinjing itu.

 "Masa iya, saudara iring-iringan begini," kata Basir.

"Enggak, enggak, karena saya waktu itu sudah ditunggu rapat dan saya harus segera ke bandara," jawab Rommy.

Basir menyitir soal pernyataan Rommy yang menganggap OTT KPK adalah jebakan. Basir bertanya kalau OTT KPK itu menyalahi aturan, kenapa Rommy malah lari.

Rommy menjawab, perasaan dijebak itu tiba-tiba saja muncul, saat tahu ada tim KPK yang datang menemuinya.

 "Ini perasaan saya lho," ujar Rommy.

"Pak Muafaq yang menjebak saudara?" sindir Basir.

Rommy berdalih tak bisa menduga siapa yang menjebak. Tapi menurutnya, petugas KPK, tak menunjukkan identitas saat akan menangkap.

"Lalu siapa yang jebak, kan enggak mungkin jin," tanya Basir.

asir kemudian bertanya kalau Rommy merasa dijebak, kenapa dia lari saat akan ditangkap. "Saya tidak lari, saya jalan kaki," jawab Rommy. "Ya nanti suatu saat pak Rommy tonton (rekamannya) sendiri ya, tapi jangan sekarang, sudah malam," ujar Basir.

Pada akhirnya, jaksa memutar rekaman CCTV di pintu masuk restoran Hotel Bumi, Surabaya. Di situ Rommy ditangkap. Dalam rekaman tampak ajudan Rommy, Amin berjalan masuk restoran menenteng tas berwarna cokelat. Tak jauh di belakangnya, ada Rommy memakai kemeja putih.

"Di belakang Pak Amin ini apakah saudara? tanya Basir.

 "Itu saya," kata Rommy.

 "Goodie bag segede itu saudara enggak lihat?"

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper