Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) menyatakan perundingan perdagangan dengan China akan dimulai kembali saat Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping bertemu di Jepang pada Sabtu (29/6/2019), namun Washington tidak akan menerima syarat apapun soal tarif, kata seorang pejabat senior pemerintah AS.
Kedua pihak bisa saja tidak mengenakan tarif baru sebagai isyarat niat baik untuk melanjutkan negosiasi, kata pejabat itu, tetapi tidak jelas apakah itu akan terjadi. Artinya, Amerika Serikat tidak mau datang ke pertemuan Xi dengan konsesi, kata pejabat yang tidak mau disebutkan namanya seperti dikutip Reuters, Rabu (26/6/2019).
Trump dan Xi akan duduk bersama di pertemuan KTT Kelompok G-20 di Osaka sebagai pertemuan pertama mereka yang mereka lakukan sejak pembicaraan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia macet pada Mei.
Para penasihat Trump mengatakan tidak ada kesepakatan perdagangan yang lebih luas diharapkan akan dicapai pada pertemuan tersebut.
Tetapi mereka berharap pertemuan itu akan membuka jalan untuk pembicaraan berikutnya karena kedua kekuatan ekonomi itu tetap terkunci dalam perang perdagangan yang telah memukul pasar global dan melukai ekonomi dunia.
Begitu pembicaraan dilanjutkan, mereka bisa menyelesaikannya selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun, kata pejabat senior tersebut.
Amerika Serikat telah menegaskan bahwa mereka ingin China kembali ke posisi yang dipegangnya dalam rancangan perjanjian perdagangan yang hampir selesai sebelum Beijing menolak beberapa syarat.
Syarat itu terutama untuk mengubah undang-undang tentang masalah pokok perdagangan.
Washington ingin China mengubah serangkaian praktik termasuk mengenai masalah kekayaan intelektual dan persyaratan bahwa perusahaan AS harus berbagi teknologi dengan perusahaan China untuk melakukan bisnis di sana.
Pejabat itu mengatakan Trump dan Xi tidak mungkin masuk secara rinci meskipun kasus raksasa teknologi China Huawei Technologies Co mungkin muncul selama pembicaraan.