Bisnis.com, DEPOK - Forum Kebangsaan Universitas Indonesia kembali di gelar pada Senin (24/6/2019) di Balai Sidang Universitas Indonesia yang mengangkat tema NKRI sebagai basis Kesatuan Ekonomi dalam Menghadapi Ketidakpastian Global dan dihadiri oleh sejumlah pakar UI.
Dipandu oleh Ketua Program Pascasarjana Ilmu Politik UI sebagai moderator, Julian Aldrin Pasha, forum diskusi ilmiah ini menghadirkan beberapa narasumber seperti Profesor Hikmahanto Juwana (pakar Hukum Internasional), Profesor Hamdi Muluk (pakar Psikologi Politik) dan Dr. Febrio Kacaribu (pakar Makro Ekonomi) dengan sejumlah topik.
Hikmahanto Juwana menitikberatkan posisi NKRI dalam menghadapi adidaya dunia ada di posisi yang kritis dimana ia memaparkan kalau dunia saat ini tidak lagi memperebutkan wilayah, namun sudah beralih kepada pasar yang menyebabkan adanya perang dagang beberapa tahun terakhir.
"Sebuah negara tidak akan sustain dan melanjutkan kehidupannya, apabila mereka berhenti berproduksi. Indonesia punya sumber daya alam (SDA) yang masalahnya, suatu ketika akan habis. Namun, negara seperti China, Jepang, Korea Selatan memproduksi consumer goods yang rupa-rupanya diserap oleh negara lain," ucapnya.
Revolusi Mental
Sementara itu, Hamdi Muluk menggarisbawahi slogan rezim pemerintahan Jokowi yakni Revolusi Mental sebagai tujuannya dari pemaparannya kali ini.
Dia membahas lebih lanjut tentang revolusi 4.0 yang cepat sekali berubah sehingga ia mencetuskan agar sumber daya manusia memiliki setidaknya empat modal yakni natural resources, economic capital, social capital dan psychology capital.
Terakhir, Febrio Kacaribu menegaskan posisi ekonomi Indonesia dimana dalam datanya Indonesia menempati posisi ke-16 negara dengan skala ekonomi terbesar di dunia.
Dia pun optimistis dalam 10 tahun ke depan, Indonesia akan naik peringkat ke posisi 10 besar.
“Saya sembilan tahun di USA dan saya melihat indonesia dari luar bagus sekali. Tapi kenapa ketika dilihat dari dalam jelek sekali? Jika melihat data pada 2017 kemarin, hanya ada tiga negara yang selalu diatas pertumbuhan ekonomi dunia, China, India dan indonesia. Kita bangsa yang besar, kita ternyata selalu tumbuh di atas perekonomian dunia," ujarnya.