Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hubungan Dengan Iran Makin Panas, AS Siap Kirim Pasukan Tambahan ke Teluk

Jika terkonfirmasi maka pasukan itu merupakan tambahan dari 1.500 orang yang diumumkan bulan lalu sebagai tanggapan terhadap serangan kapal tanker pada bulan Mei yang juga menyalahkan Iran.
Kapal Angkatan Laut Iran mencoba memadamkan api di atas sebuah kapal tanker yang diserang di Teluk Oman, Kamis (13/6/2019)./Tasnim News Agency via Reuters
Kapal Angkatan Laut Iran mencoba memadamkan api di atas sebuah kapal tanker yang diserang di Teluk Oman, Kamis (13/6/2019)./Tasnim News Agency via Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Amerika Serikat bersiap untuk mengirim pasukan tambahan ke Timur Tengah sebagai tanggapan atas meningkatnya kekhawatiran terhadap Iran yang dituduh Washington melakukan serangan terhadap tanker minyak pekan lalu, menurut pejabat AS.

Sumber yang tidak mau disebutkan namanya itu menyatakan bahwa para pejabat tidak mengatakan berapa banyak pasukan yang akan dikerahkan atau memerinci waktu penempatan. Jika terkonfirmasi maka pasukan itu  merupakan tambahan dari 1.500 orang yang diumumkan bulan lalu sebagai tanggapan terhadap serangan kapal tanker pada bulan Mei yang juga menyalahkan Iran.

Pentagon menolak berkomentar. Tidak jelas kapan penyebaran pasukan baru akan diumumkan, menurut sumber itu seperti dikutip Reuters, Selasa (17/6/2019).

Kekhawatiran AS tentang ancaman terhadap pasukan dan kepentingan AS di kawasan Teluk meningkat dalam beberapa pekan terakhir, terutama setelah serangan terhadap dua kapal tanker minyak di gerbang masuk ke Teluk pada Kamis pekan lalu.

Amerika Serikat pekan lalu merilis sebuah video yang katanya menunjukkan Pasuan Garda Revolusi Iran berada di belakang serangan pada Kamis lalu di dekat Selat Hormuz. Kapal yang diserang itu adalah  Front Altair milik Norwegia yang dibakar, dan Kokuka Courageous milik Jepang.

“Iran bertanggung jawab atas serangan berdasarkan bukti video dan sumber daya serta kecakapan yang diperlukan untuk dengan cepat memindahkan perangkat peledak yang tidak meledak,” menurut Komando Pusat AS dalam sebuah pernyataannya.

Akan tetapi Iran membantah keras tuduhan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper