Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wilmar International Incar Ekspansi Kedelai di China

Salah atu produsen makanan terbesar di dunia, Wilmar International Ltd., berencana untuk meningkatkan kapasitas pemrosesan kedelai di China di tengah berkurangnya permintaan pakan ternak karena virus demam babi Afrika.

Bisnis.com, JAKARTA – Salah satu produsen makanan terbesar di dunia, Wilmar International Ltd., berencana untuk meningkatkan kapasitas pemrosesan kedelai di China di tengah berkurangnya permintaan pakan ternak karena virus demam babi Afrika.

Dilansir Bloomberg, perusahaan yang berbasis di Singapura ini akan membangun pabrik baru sebagai bagian dari proyek untuk membangun kompleks manufaktur terintegrasi di negara itu. Perusahaan yakin pada prospek jangka panjang untuk China dan bahwa permintaan makanan hewan pada akhirnya akan pulih.

Ketika wabah demam babi Afrika terus menyebar, produksi babi di Cina diperkirakan turun 134 juta ekor tahun ini, setara dengan seluruh hasil tahunan babi Amerika, berdasarkan perkiraan Departemen Pertanian AS pada bulan April. Untuk pemasok pakan babi, penurunan ini berdampak pada merosotnya margin dari pemrosesan biji.

Berdasarkan sumber dari perusahaan, Wilmar memperkirakan peningkatan permintaan pakan unggas mengimbangi beberapa penurunan untuk pakan babi. Adapun volume dan margin dari pemrosesan biji kedelai meningkat di pabrik China pada kuartal pertama.

Analis Everbright Futures Co., Hou Xueling memperkirakan konsumsi pakan unggas di China tumbuh 20 persen tahun tahun ini menusul meningkatnya konsumsi daging ayam dan bebek.

Selain di China, Wilmar juga berencana membangun fasilitas pemrosesan biji minyak nabati di Vietnam. Perusahaan belum mengomentari rencananya untuk pabrik di Vietnam ini .

Berdasarkan laporan tahunan perusahaan yang dikutip Bloomberg, Wilmar memiliki 70 pabrik penghancur biji minyak dan ekstraksi dedak padi di China, termasuk beberapa usaha patungan pada tahun lalu.

Selain itu, perusahaan juga memiliki satu pabrik pemrosesan kedelai di Vietnam bagian Selatan, hasil usaha patungan dengan Bunge Ltd.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper