Kabar24.com, JAKARTA — Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko membantah spekulasi yang menyatakan pemerintah membuat skenario kerusuhan pada 21—22 Mei 2019 dan rencana pembunuhan sejumlah tokoh nasional.
Moeldoko menyatakan spekulasi tersebut tidak logis karena tugas pemerintah adalah menjaga stabilitas dan melindungi masyarakat.
"Pemerintah itu melindungi masyarakatnya, pemerintah memberikan jaminan atas keselamatan bagi warganya, kok malah membuat sebuah skenario. Ini menurut saya tidak benar. Jangan mengada-ada," katanya di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (12/6/2019).
Moeldoko menyatakan polisi dan TNI mengungkap hasil penyidikan kerusuhan 21—22 Mei 2019 dan dugaan rencana pembunuhan sejumlah tokoh nasional pada Selasa (11/6/2019) supaya masyarakat paham bahwa tidak ada rekayasa yang dibuat oleh pemerintah.
"Cerita itu, cerita dari orang-orang yang diperiksa dalam sebuah proses penyidikan [pengakuan tersangka]. Jadi mana bisa orang itu cerita ngarang-ngarang saja. ini berkaitan dengan pidana. Jangan main-main," kata Moeldoko.
Mantan Panglima TNI itu berharap masyarakat tidak mengembangkan spekulasi yang tidak benar mengenai peristiwa kerusuhan dan dugaan rencana pembunuhan tokoh nasional.
Moeldoko menyatakan dalang sesungguhnya dari berbagai kejadian itu akan terungkap.
"Ini masih proses. Hanya memakan waktu. Yang kemarin [konferensi pers 11 Juni 2019] yang dikenalin lebih dalam adalah bagaimana asal usul senjata. Selanjutnya nanti akan maju lagi siapa sih sesungguhnya yang berada di balik ini semuanya. Jadi kemarin belum sampai ke dalang kerusuhannya," kata Moeldoko.