Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menhan Ryamizard Ryacudu: Jangan Kaitkan Tim Mawar dengan TNI

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu angkat bicara ihwal temuan Majalah Tempo mengenai dugaan keterlibatan mantan anggota Tim Mawar dalam kerusuhan di Jakarta pada 22 Mei 2019.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memberikan pengarahan dalam pembukaan Rakornas Pertahanan Negara di Kemenhan, Jakarta, Kamis (3/12). /Antara
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memberikan pengarahan dalam pembukaan Rakornas Pertahanan Negara di Kemenhan, Jakarta, Kamis (3/12). /Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu angkat bicara ihwal temuan Majalah Tempo mengenai dugaan keterlibatan mantan anggota Tim Mawar dalam kerusuhan di Jakarta pada 22 Mei 2019.

"Jangan bicara itu. Tim Mawar, kan sudah selesai. Sudah ada hukuman segala macam. Sudah selesai, jangan dipikirkan lagi," ujar Ryamizard di sela kunjungannya ke kediaman cendekiawan Ahmad Syafii Maarif di Kota Yogya pada Selasa (11/6/2019).

Menhan Ryamizard menuturkan jika ditemukan dugaan keterlibatan eks Tim Mawar dalam rusuh 22 Mei dia meminta ditanyakan kepada polisi.

 "Polisi bisa mengusut."

Dia juga menyatakan jika ada dugaan keterlibatan mantan prajurit TNI itu pun tak ada urusannya dengan TNI.

"TNI tidak ada urusannya dengan Tim (Mawar) itu. Walaupun itu dulu (bagian dari) TNI. Karena TNI sekarang lain. Jangan dikait-kaitkan, tidak baik," tuturnya.

Hasil liputan Majalah Tempo menemukan dugaan keterlibatan eks anggota Tim Mawar, yang berada di balik penculikan aktivis pada 1998, dalam unjuk rasa mendukung Capres Prabowo Subianto pada 22 Mei 2019 yang berujung kerusuhan di sekitar Kantor Bawaslu RI, Jakarta. Polri juga tengah mengusut kasus aktor di belakang kerusuhan.

Ryamizard mengatakan dirinya tak mau lagi membahas masalah Tim Mawar. Dia meminta masalah politik praktis disudahi. Dia berpendapat saat ini yang lebih penting adalah membahas masalah politik negara.

 "Politik negara itu apa? Itu soal bagaimana Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan dasarnya Pancasila tetap utuh. Itulah politik negara."

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper