1. Ini Penyebab Mantan Kapolda Metro Jaya Ditetapkan Jadi Tersangka Makar
Pihak kepolisian menyebut penetapan tersangka dugaan makar terhadap mantan Kapolda Metro Jaya Komisaris Jenderal (Purnawirawan) Polisi Mochammad Sofyan Jacob usai gelar perkara.
"Kemarin Rabu, 29 Mei kami sudah gelar perkara. Dari hasil gelar perkara statusnya (Sofyan Jacob) kami naikkan menjadi tersangka," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Argo Yuwono di Jakarta, Senin (10/6/2019).
Baca selengkapnya di sini.
2. Tidak Lolos DPR, PSI Tak Ajukan Calon Menteri ke Jokowi
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tidak mengajukan nama calon menteri kepada Presiden Joko Widodo untuk mengisi kabinet di pemerintahan mendatang.
PSI cukup tahu diri dengan perolehan suaranya di pemilu 2019 yang tak mampu lolos ke parlemen.
Baca selengkapnya di sini.
3. Kasus BLBI: KPK Tetapkan Sjamsul Nursalim dan Istrinya Sebagai Tersangka
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya mengumumkan pengendali saham Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI) Sjamsul Nursalim dan istrinya Itjih Nursalim sebagai tersangka, Senin (10/6/2019).
Keduanya diduga terlibat dalam kasus korupsi terkait Surat Keterangan Lunas (SKL) Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI)dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) yang telah menjerat mantan Kepala BPPN Syafruddin Arsyad Temenggung.
Baca selengkapnya di sini.
4. Wiranto Bakal Beberkan Peristiwa 21-22 Mei, Termasuk Dugaan Keterlibatan Tim Mawar
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto berjanji akan membeberkan peristiwa kerusuhan pada 21 dan 22 Mei lalu, Selasa (11/6/2019). Ada beberapa isu yang akan disampaikan.
Wiranto mengatakan bahwa kasus pertama yaitu terkait ditangkapnya beberapa tokoh nasional yang ditangkap oleh polisi terkait dugaan makar.
Baca selengkapnya di sini.
5. Pengamat Prediksi Peluang Duet AHY-Puan Maharani di Pilpres 2024
Safari politik Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ke sejumlah tokoh nasional termasuk Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri lebih bertujuan untuk persiapan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Demikian penilaian pengamat politik Adi Prayitno menanggapi dinamika politik mutakhir yang ditandai dengan safari politik putra sulung mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut usai Pilpres 2019.
Baca selengkapnya di sini.