Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap masyarakat yang memiliki perbedaan pilihan politik bisa saling memaafkan dalam momentum Idulfitri 1440 H.
Pernyataan itu disampaikan oleh Lukman di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/6/2019) seusai dirinya bersilaturahmi dengan Presiden Joko Widodo.
Momentum Lebaran yang dapat digunakan untuk saling memaafkan dianggap memiliki urgensi dan relevansi tinggi seusai Pemilu 2019.
"Kita harus bisa memaafkan siapapun di antara kita, sekeras setajam apapun perbedaan di antara kita, karena perbedaan kita sangat beragam tapi kita mesti harus bersedia memaafkan," kata Lukman.
Lukman menyatakan perbedaan merupakan sesuatu yang lumrah di masyarakat. Perbedaan itu, menurutnya, bukan sesuatu yang harus diingkari, dihindari atau dipungkiri tapi justru harus disikapi dengan penuh kearifan.
"Dan cara kita saling memaafkan itu adalah bentuk kearifan tersendiri," kata Lukman.
Lukman mengatakan Idulfitri adalah merayakan setelah sebulan penuh berlatih menempa mengendalikan hawa nafsu. Idulfitri, ujar Lukman, diharapkan dapat membawa manusia kembali ke jati diri kemanusiaan.
"Dalam tradisi masyarakat Indonesia itu selalu saling memaafkan menjadi sesuatu yang lebih dikedepankan agar kita betul-betul suci kembali bersih lagi tidak hanya di mata Tuhan tapi juga yang tidak kalah penting di mata sesama," tambah Lukman.