Bisnis.com, JAKARTA - Mahfud MD sempat menjenguk Ani Yudhoyono ketika masih dirawat di National University Hospital awal Mei 2019 lalu.
Dia bersama dengan sejumlah tokoh yang tergabung dalam Gerakan Suluh Kebangsaan (GSK) ke Singapura dan diterima oleh Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Belakangan Mahfud MD melihat kondisi terbaru Ibu Ani, tepatnya pada Rabu 29 Mei 2019 melalui layar kaca. Ibu Ani terlihat segar dan gembira sambil mengangkat kedua tangannya. Hatinya justru berdetak.
"3 hr lalu, Rabu 29/5, sy melihat di TV Bu Ani Yudhoyono tampak agak gembira sambil mengangkat 2 lengannya dari kursi roda. Dia didampingi oleh Anisa Pohan. Sy tak tahu, apakah itu gambar lama atau baru, tp berita di TV Bu Ani gembira krn bs menghirup udara lg. Hati sy berdetak." cuit Mahfud MD melalui akun Twitter @mohmahfudmd Sabtu (1/6/2019).
Mahfud MD teringat dengan firasat di Jawa bahwa orang sakit serius kemudian tiba-tiba tampak sehat biasanya wujud untuk berpamitan meninggalkan dunia. Dia pun mengajak istrinya untuk mendoakan Ibu Ani.
"Sy teringat pd fitasat yg umum di Jawa: jika orang sakit serius tiba2 tampak sehat dan komunikatif biasanya berpamitan utk wafat. Pagi itu sy mengajak isteri utk berdoa dan membaca Alfatihah utk Bu Ani. Batin saya berbisik, tampaknya sang ibu negara sdh akan segera pergi."
Firasat itupun benar adanya. Kondisi ibu ani berulangkali memburuk dan menghembuskan nafas terakhir didampingi oleh seluruh keluarga besarnya.
"Demikianlah, berita duka itu betul-betul datang. Hari ini, Sabtu 1 Juni 2019, jam 10.50 WIB atau jam 11.50 waktu Singapore Bu Ani Yudhoyono wafat. Inna lillah wa innaa ilaihi raji'un. Selamat jalan menuju istirahat panjang, namamu akan terus dikenang, Bunda."