Bisnis.com, JAKARTA - Kabar duka meninggalnya Ani Yudhoyono cukup membuat masyarakat Indonesia terkejut.
Pasalnya, pertengahan Mei lalu, kondisi Ani Yudhoyono sempat disebutkan membaik, da diperbolehkan menghirup udara bebas di luar uangan RS pascamenjalani perawatan intensif selama tiga bulan.
Namun, tiba-tiba dia terpaksa masuk ICU karena demam tinggi, hingga kabar duka itu datang pagi ini.
Sejak masuk RS di Singapura hingga pagi ini, total sekitar empat bulan lamanya istri dari mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu menjalani perawatan.
Melihat postingan di akun instagramnya yang memang aktif selama ini, Ani Yudhoyono masuk RS Singapura pada awal Februari 2019.
Padahal, pada akhir Januati 2019, dia masih menemani SBY berkunjung ke Aceh pada 21-28 Januari 2019. Dalam kunjungan itu, dia sempat melakukan perjalanan lebih dari 1.000 km.
Per 13 Februari 2019, Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan konferensi persnya dari Singapura soal kondisi Ani Yudhoyono yang divonis mengidap kanker darah.
Sejak menjalani perawatan itu, kondisinya memang turun naik. Awal April 2019, Ani Yudhoyono juga sempat masuk ICU karena demam tinggi. Hal itu disampaikan oleh Annisa Yudhoyono.
Saat di ICU, ruangan diaga sterilisasinya, sehingga jumlah penjenguk juga dibatasi. Biasanya, penjenguk hanya bisa melihat kondisi Ani dari balik pintu kaca, karena untuk mengantisipasi terkena virus atau bakteri dari luar.
Selama beberapa hari di ICU, kondisinya mulai stabil. Awal Mei 2019 kondisi Ani juga sempat drop sehingga dia harus dijaga denga lebih waspada karena khawatir jatuh saat berdiri karena lemas, demikian penuturan dari menantunya yang istri dari Ibas Yuhoyono.
Kondisinya kembali membaik bahkan menunjukkan tanda-tanda kemajuan yang cukup signifikan ketika Ani Yudhoyono sendiri menceritakan dia sudah bisa keluar ruangan menghirup udara segar, setelah selama tiga bulan harus menjalani perawatan di dalam ruangan steril.
Postingan itu diuploadnya pada 16 Mei 2019 lalu dengan rangkaian foto dirinya ditemani SBY dan menantunya Annisa berjalan di taman RS tempatnya dirawat.
Selama menjalani perawatan, Ani Yudhoyono juga selalu terlihat tegar dan kuat berusaha untuk melawan kankernya. Bahkan dia masih semangat menyaksikan perjuangan anak-anaknya memenangkan pileg di dapilnya melalui alat elektronik dan menyemangatinya, seperti cerita Ibas Yudhoyono.
Akan tetapi takdir berkata lain. Siang tadi tepat pukul 11.50 waktu Singapura, Ani Yudhoyono dikabarkan meninggal dunia. Perjuangannya melawan kanker sudah berakhir, namun semangatnya berjuang memang cukup luarbiasa.