Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KPU Sebut Referendum Akibat Permainan Politik Elite

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyimpulkan wacana referendum yang sempat mencuat di beberapa daerah disebabkan oleh permainan politik para elite.
Umat muslim melaksanakan Shalat Tarawih pertama di Masjid Agung Baitul Makmur, Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Minggu (5/5/2019)./ANTARA/Syifa Yulinnas
Umat muslim melaksanakan Shalat Tarawih pertama di Masjid Agung Baitul Makmur, Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Minggu (5/5/2019)./ANTARA/Syifa Yulinnas

Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyimpulkan wacana referendum yang sempat mencuat di beberapa daerah disebabkan oleh permainan politik para elite.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pramono Ubaid mengatakan bahwa perilaku ini dimaknai secara beraneka ragam oleh masyarakat termasuk salah satunya wacana referendum. Permainan di tingkat elite kadang dimaknai secara bermacam-macam oleh masyarakat.

“Di tingkat masyarakat yang menganggap poltical elektoral itu bukan sebuah game tapi sebagai sikap atas bangunan kebangsaan kita. Itu yang harus dihindari,” katanya di Gedung KPU, Jakarta, Jumat (31/5/2019).

Melihat kondisi demikian, Pramono mengimbau para elite agar segera melakukan rekonsiliasi agar bisa menjadi contoh kepada masyarakat. Semua pihak harus saling bergandengan tangan dan bersatu kembali untuk membangun bangsa.

“Oleh karena itu di tingkat bawah, tokoh baik itu tingkat lokal baik itu politik, agama, pemuda, dan media massa harus segera memulai memperlihatkan, mengajak, seru, gimana rekonsilisasi harus dilakukan di tingkat lokal. Karena sebagian masyarakat di bawah konflik menjadi persoalan personal bahkan bisa merembet ke agama, sikap politik terhadap bangunan kebangsaan kita,” jelasnya.

Sebelumnya Mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Komite Peralihan Aceh dan juga Ketua Umum Partai Aceh, Muzakir Manaf menyerukan agar Aceh melakukan referendum atau jajak pendapat. Pilihannya apakah tetap ingin dengan Indonesia atau berpisah menjadi negara baru.

Seruan itu dikatakan pada sambutannya saat peringatan sembilan tahun wafatnya Wali Negara Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk. Muhammad Hasan Ditiro, Senin (27/5/2019) malam.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Akhirul Anwar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper