Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Disebut Cocok Jadi Menteri oleh Jokowi, Ini Tanggapan Bahlil Lahadalia

Presiden Jokowi sempat menyebut nama Ketum Hipmi Bahlil Lahadalia sebagai sosok yang cocok dan sangat berpotensi menjadi menterinya.
Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bahlil Lahadalia memberikan penjelasan pada konferensi pers pelaksanaan Sidang Dewan Pleno II dan Rapimnas BPP Hipmi, di Jakarta, Jumat (2/3/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bahlil Lahadalia memberikan penjelasan pada konferensi pers pelaksanaan Sidang Dewan Pleno II dan Rapimnas BPP Hipmi, di Jakarta, Jumat (2/3/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Kabar24.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo menghadiri acara buka puasa bersama yang digelar oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) pada Minggu (26/5/2019).

Dalam acara itu, Presiden Jokowi sempat menyebut nama Ketum Hipmi Bahlil Lahadalia sebagai sosok yang cocok dan sangat berpotensi menjadi menterinya.

"Saya lihat dari samping, saya lihat dari bawah ke atas, cocok kelihatannya," kata Presiden.

Menurut Presiden, sosok Bahlil cukup pintar dalam membawa suasana.

"Beliau pintar bawa suasana jadi jangan kaget," ungkap Jokowi.

Disebut Cocok Jadi Menteri oleh Jokowi, Ini Tanggapan Bahlil Lahadalia

Mendengar pernyataan Presiden, Bahlil mengatakan, keputusan soal menteri sepenuhnya berada di tangan Jokowi.

"Itu bapak punya kewenangan prerogatif, saya enggak boleh menanggapilah. Kalau saya kan hidup saya dari kampung dari dulu berproses alami saja, saya enggak bisa menilai diri saya," kata Bahlil dikutip dari keterangan resminya.

Bahlil pun tak ingin berandai-andai jika nanti dirinya benar dipilih menjadi menteri.

Dia menjelaskan, selama ini hanya berproses dan menyelesaikan tanggung jawab yang ada di hadapannya.

Dia mencontohkan, sejak datang dari Papua, tidak pernah bermimpi untuk menjadi seorang pengusaha besar.

Bahlil mengaku hanya mengerjakan apa yang ada di hadapannya.

Dia pun menegaskan tidak akan mengintervensi penyusunan kabinet kerja pemerintahan Jokowi ke depan. Termasuk perihal namanya yang ikut disejajarkan dengan nama lainnya.

"Itu jangan kita masuk mengintervensi hak prerogatif presiden. Itu ruang yang tidak bisa dimasukki oleh siapa pun. Dan itu hanya punya presiden, jadi jangan kita berandai-andai," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper