Kabar24.com, JAKARTA — Kegiatan menarik terjadi di Kota Bogor ketika Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kota Bogor dan Panorama Group dalam membangun karakter pluralisme di Desa Pulo Geulies, Kota Bogor.
Desa itu dipilih dalam kerja sama tersebut sebagai simbol kerukunan bagi masyarakat Bogor karena terdapat sebuah Klenteng Pan Kho Bio yang dibangun pada 1720 silam, bahkan kerap digunakan untuk tempat ibadah agama lain bagi masyarakat sekitar.
Di klenteng inilah, momentum menarik tersebut terjadi dengan berlangsungnya penandatanganan kerja sama tripartit antara PNJ Jakarta, Wali Kota Bogor Bima Arya, dan Group Panorama, pada Selasa (7/5/2019) kemarin.
Direktur PNJ Abdillah mengatakan bahwa pihaknya siap mencurahkan segala sumber keilmuan yang dimilik dalam bidang sosial dan keahlian teknik dimiliki civitas akademis untuk kesejahteraan masyarakat sekitar dengan mengedepankan kerukanan dan kebhinekaan.
"Selaku akademisi, kami siap berkontribusi mencurahkan pengetahuan yang kami miliki dan mengembangkan kelestarian kerukunan dalam kebhinekaan di desa ini dan berharap desanya maju dalam ekonomi," kata Abdillah dari rilis diterima Bisnis, Rabu (8/5/2019).
Program yang akan dikerjakan adalah mengimplementasikan Pusat Penelitian Pengabdian Masyarakat PNJ didukung oleh Panorama Group seperti membranding desa ini sebagai desa wisata.
CEO Panorama Group Budi Tirtawisata mengatakan, sangat antusias untuk mendorong Desa Pulo Geulies menjadi desa wisata nantinya. "Kami akan membawa wisatawan lokal dan mancanegara untuk mengunjungi desa ini dan melihat dari dekat warisan budaya kelenteng bersejarah ini," ujarnya.
Wali Kota Bogor Bima Arya berharap pengembangan program tersebut berdampak semakin dikenalnya desa ini secara luas sebagai simbol desa yang plural secara sosial.
"Program pelestarian kerukunan yang didukung perguruan tinggi dan industri ini sekaligus upaya menepis berbagai opini yang menyebutkan Bogor sebagai kota yang intoleran," ujarnya.