Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Demokrat Dorong AHY Jadi Menteri Jokowi? TKN-BPN Tanggapi Santai

Direktur Penggalangan Pemilih Muda (Milenial) TKN Jokowi-Ma'ruf, Bahlil Lahadalia berpendapat, siasat parpol keluar dari koalisi yang kalah Pemilu, merupakan hal lumrah, terlebih buat Partai Demokrat.
Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (kanan) didampingi Mensesneg Pratikno (kiri) memberikan salam kepada wartawan usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (2/5/2019)./ANTARA-Wahyu Putro A
Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (kanan) didampingi Mensesneg Pratikno (kiri) memberikan salam kepada wartawan usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (2/5/2019)./ANTARA-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Penggalangan Pemilih Muda (Milenial) TKN Jokowi-Ma'ruf, Bahlil Lahadalia berpendapat, siasat parpol keluar dari koalisi yang kalah Pemilu merupakan hal lumrah, terlebih buat Partai Demokrat.

"Di politik, ke kanan, ke kiri itu bukan sesuatu yang baru," jelas Bahlil di Posko Cemara TKN Jokowi-Ma'ruf, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (7/5/2019).

Sebelumnya, wacana Demokrat 'pindah haluan' mulai santer terdengar sejak pertemuan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menemui Joko Widodo di Istana Presiden.

AHY disebut berpotensi menjadi menteri Jokowi entah di periode reshuffle kabinet di akhir pemerintahan ini, atau di pemerintahan era Jokowi-Ma'ruf apabila terpilih.

Ditambah, adanya pernyataan resmi dari para elit Partai Demokrat bahwa kontrak mereka bersama BPN Prabowo-Sandiaga hanya sampai pengumuman Pemilu 22 Mei 2019.

Selain itu, viralnya wacana 'setan gundul' di tubuh BPN yang dihembuskan politisi senior Demokrat Andi Arief, turut menegaskan bahwa partai berlambang Mercy ini seakan ingin mulai menjaga jarak dengan BPN.

"Selama itu menguntungkan [buat parpol dan kadernya], dan mereka melihat objektif, dan bahwa rasionalisasinya untuk keluar dari koalisi ya, kan itu hak dari Demokrat," tambah Bahlil.

Sebelumnya, Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi Andre Rosiade tak mempermasalahkan manuver Partai Demokrat keluar dari koalisi Adil dan Makmur. Bahkan berkaitan dengan wacana AHY menjadi menteri Jokowi.

"Terserah Demokrat saja biarkan masyarakat yang menilai kan. Masyarakat kan bisa menilai kami tidak ingin memaksa apa lagi meminta partai bertahan, tidak seperti itu," kata Andre.

"Kalau memang ingin mengejar jabatan ya nanggung, kenapa enggak dari sekarang saja begitu loh, kenapa harus tunggu tanggal 22 [Mei] menang atau kalah," sindir Andre.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper