Bisnis.com, JAKARTA--Presiden Turki mengutuk tindakan terorisme Israel setelah kantor berita pemerintah negara itu dihancurkan dalam satu serangan saat pasukan Israel berhadapan dengan milisi Palestina.
"Kami mengutuk keras serangan Israel terhadap kantor agen Anadolu di Gaza," kata Recep Tayyip Erdogan sebagimana dikutip Aljazeera.com, Minggu (5/5/2019).
Erdogan mengatakan bahwa Turki dan kantor berita Anadolu akan terus memberitahu dunia tentang terorisme dan kekejaman Israel di Gaza dan wilayah lainnya di Palestina.
Pasukan Pertahanan Israel mengakui telah membom sebuah bangunan di Kota Gaza yang berisi intelijen militer Hamas dan kantor keamanan umum.
Selama akhir pekan, lebih dari 430 roket ditembakkan dari Gaza, yang menurut Israel dilawan 200 serangan udara dan tank.
Satu warga sipil Israel dan enam warga Palestina, termasuk dua gerilyawan, dilaporkan tewas, menurut pejabat di kedua belah pihak.
Korban tewas di Gaza termasuk seorang ibu hamil dan putrinya yang berusia 14 bulan, kata petugas medis.
Israel membantah pasukannya telah membunuh ibu dan bayi itu, namun mengatakan mereka terkena tembakan yang tidak disengaja.
Bentrok antara tentara Israel dan Palestina terjadi pada Jumat setelah penembak jitu Palestina menembak tentara Israel, melukai dua tentara, menurut pihak Israel.
Israel menanggapi dengan serangan udara yang menewaskan dua anggota Hamas, faksi lain yang mengontrol Jalur Gaza.
Israel menyatakan meminta pertanggungjawaban Hamas untuk semua aktivitas di Gaza.
Sebelumnya pasukan Israel membunuh dua warga Palestina yang berdemonstrasi di dekat perbatasan.
Pada Sabtu kemarin para gerilyawan Palestina memulai serangan roket yang berlanjut hingga hari ini.
Mesir telah memimpin upaya yang didukung PBB untuk memediasi gencatan senjata antara kedua belah pihak.
Akan tetapi upaya yang berulang kali itu hanya berdampak sementara dan tidak bisa menghentikan konflik.