Bisnis.com, JAKARTA — Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ditjen Pendidikan Islam Kemenag akan kembali membangun sarana dan prasarana pendidikan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).
Pada tahun ini, telah dialokasikan anggaran sebesar Rp1,27triliun melalui skema SBSN untuk pembangunan di 41 PTKIN se-Indonesia.
Direktur Diktis Kemenag Arskal Salim GP mengingatkan seluruh pengelola SBSN untuk menjalankan program pembangunan ini dengan prudent agar hasilnya maksimal dalam mendukung pembelajaran dan aktivitas akademik lainnya.
“Kesempatan menjalankan amanah SBSN jangan disia-siakan harus dikelola dengan kualitas yang lebih baik,” kata Arskal seperti dikutip dalam keterangan yang dirilis pada situs Kemenag, Rabu (1/5/2019).
Arskal juga mengingatkan bahwa kebijakan pendidikan Islam saat ini sudah mulai diarahkan pada capaian mutu dan kualitas.
“Kita akan beralih pada peningkatan mutu, tidak terus menerus pada pembangunan fisik, mengingat tantangan global semakin ketat," ujarnya.
Terkait dengan itu, Arskal minta PTKI mulai melengkapi sarana Informasi Teknologi (IT). Dia menuturkan, Perguruan Tinggi di luar negeri sudah canggih dan modern, salah satunya terlihat di hampir semua forum-forum diskusi terlihat IT yang canggih.
Di hadapan 125 pengelola SBSN yang hadir, Arskal memaparkan bahwa tahun anggaran 2020, masih ada banyak pembangunan fisik. Namun, bersamaan dengan itu juga mulai dilakukan penguatan program yang berorientasi pada kualitas, antara lain: program 5.000 doktor, peningkatan kualitas penelitian, kualitas jurnal yang terakreditasi dan mutu dan daya saing mahasiswa.
Kepala Subdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan Safriansyah mengatakan saat ini lelang perencanaan sudah selesai dan semua memasuki lelang konstruksi.
Dengan demikian, pada awal Juni mendatang sudah dimulai proses pembangunan.
Pembangunan sarana prasarana pendidikan di antaranya berupa ruang kelas pembelajaran, laboratorium, perpustakaan, gedung adminsitrasi perkantoran dan sarana kemahasiswaan. Semuanya didanai dengan menggunakan skema pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Rektor IAIN Tulungagung Maftuhin menyambut gembira kepercayaan Kemenag, Bappenas, dan Kemenkeu. Tahun ini, IAIN Tulungagung beserta 40 PTKIN lainnya menjadi penerima SBSN.
“Kami akan kelola sebaik mungkin dengan amanah ini sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh seluruh sivitas akademika PTKIN,” tuturnya.
Tahun anggaran 2019 Kementerian Agama menyalurkan Rp 1,27 triliun untuk pembangunan gedung pendidikan di 41 PTKIN. Sebanyak 35 PTKIN dengan skema singleyears, sedangkan 6 PTKIN dengan skema multiyears.